JATIMTIMES - Sebanyak 59 pencari kerja dari di Kota Malang mengikuti pelatihan konten kreator pada Senin (16/10/2023) yang digelar di Hotel Pelangi. Pelatihan tersebut diselenggarakan oleh Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Disnaker-PMPTSP) Kota Malang.
Kepala Bidang Tenaga Kerja (Kabid Naker) Disnaker-PMPTSP Kota Malang, Titis Andayani mengatakan, pelatihan kontent kreator ini dimaksudkan untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan dan keterampilan pencari kerja. Terutama dalam memanfaatkan media sosial.
Baca Juga : Pemkab Blitar Peduli Perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan bagi Pekerja Rentan
"Jadi dapat dimanfaatkan sebagai bekal mencari kerja atau memulai usaha, yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan masyarakat," jelas Titis.
Sementara itu, Kepala Disnaker-PMPTSP Kota Malang Arif Tri Sastyawan mengatakan, digelarnya pelatihan ini berdasarkan klaster kompetensi. Yang dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan, kompetensi dan daya saing masyarakat.
Ia menjelasjan, konten kreator merupakan sebutan bagi seseorang yang menyampaikan berbagai materi konten, baik berupa tulisan, gambar, video, suara maupun gabungan. Dan biasanya dimuat atau diunggah pada platform digital. seperti YouTube, Instagram, Snapchat, WordPress, dan sebagainya.
"Fenomena dewasa ini, media sosial berperan penting dalam proses komunikasi bagi masyarakat modern. Posting foto, membuat caption yang menarik, menantikan like, serta membalas komentar menjadi sebuah aktivitas yang lazim dilakukan di media sosial," terang Arif.
Bahkan saat ini juga banyak masyarakat modern yang telah memanfaatkan sebuah konten sebagai sumber pendapatan. Hal itu lah yang menurutnya juga perlu ditangkap sebagai peluang bisnis baru dalam bidang industri kreatif. Terutama bagi kalangan milenial.
"Profesi konten menjadi satu dari sekian banyak profesi baru yang diciptakan oleh media sosial. Konten kreator sendiri dapat dibagi menjadi beberapa profesi spesifik, yakni Selebgram, YouTuber, Beauty Vlogger, Endorser, Fotografer, Travel Blogger, dan masih banyak lainnya," jelas Arif.
Baca Juga : MK Tolak Permohonan Uji Materi Tentang Batas Usia Capres dan Cawapres
Selain itu, oleh generasi milenial saat ini pemanfaatan media sosial juga banyak dimanfaatkan dan menjadi metode baru untuk meningkatkan personal branding. Yaitu sebuah kemasan atau ciri khas yang melekat pada diri seseorang yang terkait dengan kepribadian, keahlian, passion, gaya hidup, maupun hobi yang dilakukan.
"Media sosial menjadi sebuah platform yang memperkenalkan generasi milenial dalam membangun personal branding. Maupun mencari pedoman dalam mengikuti gaya hidup tertentu berdasarkan tren yang berkembang di masyarakat," jelas Arif.
Di sisi lain, dari pengamatannya, minat generasi milenial juga berangsur meningkat seiring platform media sosial menyediakan bagi hasil bagi konten kreator. Saat ini, setidaknya youtube, facebook, dan sportify menyediakan bagi hasil untuk kreator berbasis hitungan jumlah viwers.
"Karena itu pula, diperlukan peningkatan kompetensi bagi milineal untuk menjadi kreator handal. Selain bisa digunakan untuk jalur non formal, kompetensi ini bermanfaat ketika mereka memasuki dunia kerja atau industri yang serba digital dewasa ini," pungkas Arif.