JATIMTIMES - Koalisi Perubahan dikabarkan sedang pecah kongsi. Hal tersebut lantaran keputusan dari Partai Nasdem yang mengusulkan Ketua Umum (Ketum) PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres pendamping Anies Baswedan dinilai sepihak.
Penunjukan Muhaimin Iskandar sebagai cawapres pendamping Anies Baswesan tidak melibatkan 3 partai politik (parpol) anggota Koalisi Perubahan. Yakni Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Nasional Demokrasi (Nasdem).
Baca Juga : Tips Menulis Caption Instagram yang Keren dan Unik
Hal itu juga mendapat respons yang cukup tegas dari internal Partai Demokrat. Termasuk di tataran Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kota Malang yang mengimbau agar seluruh baliho sosialisasi bergambar Anies Baswedan - Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) diturunkan.
"Baru tadi sore saya mendapat informasi dari Pak Ketua DPC, meneruskan informasi dari Bendum (Bendahara Umum) agar seluruh baliho bergambar Anies Baswedan - AHY bisa diturunkan mulai besok," ujar Sekretaris DPC Partai Demokrat Kota Malang, Achmad Anang Fatoni, Kamis (31/8/2023) malam.
Di Kota Malang sendiri, menurutnya baru ada dua orang bacaleg yang telah menerbitkan baliho bergambar Anies-AHY. Rencananya juga akan diturunkan sesuai dengan arahan dari DPC dan DPP Partai Demokrat.
"Saya kan juga menerima edaran dari Tim 8 Koalisi Perubahan, lalu saya yakin pecah kongsi dan juga dipahami oleh seluruh pengurus. Untuk itu, (baliho) yang sudah tercetak ataupun konten (media sosial) agar bisa diturunkan," terang Anang.
Dirinya meyakini, keputusan yang diambil secara sepihak oleh Ketum Nasdem Surya Paloh yang memasangkan Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Anies Baswedan sangat mengecewakan. Terlebih Partai Demokrat.
Sebab dalam hal ini, Partai Demokrat sebagai salah satu perintis koalisi perubahan merasa ditinggalkan begitu saja. Selain itu, ia meyakini bahwa kekecewaan yang sama juga dirasakan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Baca Juga : Sejarah dan Perkembangan Aksara Jawa Jejak Kejayaan dan Kekuatan Budaya
"Di edarat dari Tim 8 itu kan saya baca Pak Surya Paloh secara sepihak dari Partai Nasdem mengusung Muhaimin Iskandar. Artinya, PKS dan Demokrat ditinggalkan oleh Surya Paloh. Intinya kami diminta men-takedown konten Anies-AHY," tegas Anang.
Apalagi sebelumnya, ketiga parpol ini telah bersepakat bahwa keputusan penunjukan cawapres diberikan kepada Anies Baswedan yang telah diusung sebagai Capres di 2024. Apalagi menurutnya, AHY sebagai Ketum Demokrat juga telah mengenalkan Anies Baswedan sebagai capres.
"Publik sudah tahu, euforia sudah ada, meskipun belum deklarasi. Sering konsolidasi Anies dengan AHY. Makanya merasa kecewa. Sementara itu, untuk selanjutnya masih menunggu instruksi DPP," pungkas Anang.