JATIMTIMES - Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P3AP2KB) Kota Malang menggelar pertemuan rutin satu bulan sekali bersama komunitas Gerakan Saya Perempuan Ojek Online (Gaspol) Malang Raya.
Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan Dinsos-P3AP2KB Kota Malang Ani Rahmawiyati menyampaikan, pertemuan yang digelar satu bulan sekali ini bertujuan untuk menampung keluhan-keluhan dari para pengemudi ojek online (ojol) perempuan yang tergabung dalam Gaspol Malang Raya.
Dari pertemuan rutin satu bulan sekali tersebut, banyak keluhan yang disampaikan para pengemudi ojol perempuan. Mulai dari pelayanan kesehatan bagi ojol perempuan, tindakan kekerasan ataupun pelecehan yang dialami oleh ojol perempuan, hingga kondisi depresi para ojol perempuan.
Baca Juga : Soal Pasar Blimbing dan Gadang, Pansus Pasar DPRD Kota Malang Beri Deadline September
Ani menuturkan, untuk memberikan solusi terkait keluhan-keluhan yang dirasakan oleh kurang lebih 135 anggota Gaspol Malang Raya, pihaknya menggandeng para pihak terkait. Mulai terkait pelayanan kesehatan, Dinsos-P3AP2KB menggandeng Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Kemudian terkait permasalahan tindakan kekerasan ataupun pelecehan seksual, Dinsos-P3AP2KB menggandeng Polresta Malang Kota.
Selanjutnya untuk ojol perempuan yang mengalami depresi, Dinsos-P3AP2KB juga menghadirkan psikolog. "Jadi, di saat terjadi seperti itu, mereka merasa ada yang melindungi," ungkap Ani beberapa waktu lalu.
Selain itu, beberapa waktu lalu, para pengemudi ojol perempuan yang tergabung dalam Gaspol Malang Raya beserta anaknya juga berkesempatan mendapatkan pemeriksaan kesehatan gratis dari bakti sosial Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jatim Perwakilan V dan Fakultas Kedokteran UB RSSA Malang.
Untuk kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis tersebut, dihadirkan dokter-dokter yang memiliki spesialisasi di bidangnya. Di antaranya dokter anak, dokter umum, dokter jantung, dokter kejiwaan atau psikiater, dan dokter kesehatan masyarakat.
Sementara itu, untuk tahapan selanjutnya, Dinsos-P3AP2KB berharap agar segala macam perizinan pengembangan usaha di bidang makanan atau minuman bagi pengemudi ojol perempuan dapat dimudahkan.
"Mereka dapat difasilitasi dengan mudah, mulai dari hak kekayaan intelektual, BPOM, PIRT, sertifikasi halal. harapan kami seperti itu," pungkas Ani.