JATIMTIMES - Belum lama ini Habib Umar bin Hafidz rihlah dakwah ke Indonesia. Dalam kesempatan itu, vokalis Band Wali Farhan Zainal Muttaqin atau akrab disapa Faank Wali berkesempatan mengajukan pertanyaan hingga membuat Habib Umar bin Hafidz tertawa.
“Kami, sebagai orang di dunia entertain (hiburan), yang mungkin dekat sekali dengan kemaksiatan, dosa, mungkin sebagian dari kami juga banyak yang berangkat umroh, haji. Setelah umroh kami merasa seperti malaikat. Tapi seminggu, dua minggu setelah itu rasanya malaikat hilang sama sekali ya habib. Terus bagaimana kami untuk memanajemen iman kami supaya iman kami, kalaupun berkurang jangan berkurang banget. Berikan kami cara agar kami bisa memenej iman kami ya habib," tanya Faank, dikutip dari siaran Youtube Nabawi TV, Selasa (22/8/2023).
Baca Juga : Dicium Bibir Presiden Federasi Sepak Bola Spanyol, Begini Tanggapan Jennifer Hermoso
Mendengar pertanyaan Faank, Habib Umar hingga tertawa. Terutama pada bagian "Setelah umroh kami merasa seperti malaikat. Tapi seminggu, dua minggu setelah itu rasanya malaikat hilang sama sekali ya habib".
Lantas Habib Umar menjawab pertanyaan Faank tersebut. Menurut Beliau, Rasulullah telah menyampaikan bahwa seseorang yang ingat kepada Allah di tengah keramaian yang lupa akan-Nya, akan memiliki kedudukan seperti seorang mujahid yang teguh di jalan Allah, dan akan mendapatkan pahala yang besar.
“Kita tidak boleh pernah menyetujui perbuatan buruk, baik pada diri kita maupun pada orang lain. Sebisa mungkin, kita harus membimbing orang lain, mendekatkan mereka kepada Allah, dan mengarahkan mereka menuju jalan hidayah serta kebaikan,” kata Habib Umar, yang diterjemahkan oleh Habib Jindan bin Novel.
Menurut Habib Umar bekerja di industri hiburan tidak menjadi masalah. Bahkan bisa dijadikan sarana untuk berdakwah di jalan Allah.
"Jika dalam posisi kita memungkinkan untuk melakukan hal tersebut, keberadaan kita di tengah-tengah lingkungan tersebut bisa menjadi bentuk dakwah, mengajak orang lain untuk menjadi lebih baik. Alhamdulillah,” ucap Habib Umar yang berasal dari Tarim, Yaman.
"Namun, menurut Habib Umar jika kita berada di tengah lingkungan yang mendorong untuk berbuat dosa maka segeralah menjauh," imbuh beliau.
Menurut Habib Umar, jika merasa bersalah janganlah pernah berhenti dan malas untuk bertaubat. "Tidak peduli seberapa besar dosa dan kesalahan yang kita lakukan, berapa kali pun kita kembali kepada perbuatan buruk, kita harus tetap berusaha untuk bertaubat dan kembali kepada Allah,” jelasnya.
Habib Umar juga menegaskan bahwa setan tidak pernah berhenti berusaha menggoda manusia agar terjerumus dalam perbuatan buruk. Untuk menghadapi upaya ini, maka umat muslim perlu selalu bertaubat kepada Allah.
Baca Juga : Rektor ITS: Gerakan Peradaban Indonesia Semangatnya Sama dengan Motto ITS Advancing Humanity
“Tidak peduli seberapa dalam kita terperosok dalam dosa, kita harus selalu berusaha untuk bertaubat kepada Allah. Seperti musuh kita, setan, ingin menghancurkan kita melalui perbuatan dosa, kita harus mengecewakannya dengan kembali bertaubat kepada Allah,” tambahnya.
Habib Umar memberikan contoh bahwa jika seseorang dilecehkan oleh kata-kata kasar dan merendahkan dari orang lain, terutama orang yang berperilaku baik, maka sikap yang tepat adalah memaafkan dan membersihkan hati dari amarah, sehingga setan yang menghasut akan merasa gagal.
"Kita bisa mengecewakan setan dengan cara memaafkan dan membersihkan hati, serta tetap mencintai mereka meskipun mereka mencoba menyakiti kita. Dengan begitu, setan akan merasa frustrasi dan upayanya akan gagal,” jelasnya.
Habib Umar juga menjelaskan bahwa salah satu cara untuk tetap teguh (istiqamah) dalam keimanan, membersihkan hati dari cinta kepada hal-hal selain Allah, dan untuk mencegah agar tak tersesat adalah dengan sering berdzikir.
“Dengan mengucapkan ‘Allah, Allah, Allah’ secara berulang-ulang, kita dapat menghilangkan cenderung kita kepada hal-hal selain Allah dari hati kita. Jika perlu, kita dapat mengulangnya hingga 66 kali,” katanya.
Untuk menjaga keteguhan dalam berjalan di jalan Allah, Habib Umar juga menyarankan agar membaca Surat An-Nas sebanyak 7 kali setiap pagi dan sore hari. Selain itu, disarankan juga untuk membaca Ayat Kursi satu kali setiap setelah menjalankan shalat fardhu.
