JATIMTIMES - Menindaklanjuti instruksi Bupati Malang HM. Sanusi, Perumda Jasa Yasa telah mempersiapkan sejumlah perencanaan dalam mengoptimalkan potensi Pantai Ngliyep. Langkah pertama yang segera direalisasikan adalah melakukan relokasi akan keberadaan UMKM.
Nantinya para pelaku UMKM tersebut akan di tempatkan di lokasi khusus. Sedangkan pembangunan di tempat yang lama akan melibatkan pihak ketiga untuk dijadikan destinasi baru.
Baca Juga : Gagalkan Peredaran Ribuan Butir Obat Terlarang, Polres Situbondo Amankan 2 Pelaku
"Kios-kios itu yang sebagian dijadikan rumah, kita pindahkan semua. Design-nya berbentuk L," kata Direktur Utama Perumda Jasa Yasa R. Djoni Sudjatmoko
Sekedar informasi, kios UMKM saat ini berlokasi di depan pintu masuk Pantai Ngliyep. Sedangkan rencana relokasinya bakal dipindahkan ke samping gapura masuk Pantai Ngliyep. Setelah direlokasi, tempat kios UMKM yang lama bakal diisi dengan destinasi baru. Sedangkan pengerjaannya akan melibatkan pihak ketiga.
"Kita kerjasamakan dengan pihak ketiga yang profesional. Di kios-kios yang dipindah itu dikerjakan oleh pihak ketiga yang profesional," terangnya.
Relokasi kios UMKM menjadi destinasi baru tersebut, diterangkan Djoni, bertujuan agar lebih menarik wisatawan untuk berkunjung. "Tujuannya untuk pemantik mendatangkan orang. Kita serahkan itu ke mereka, kita kerjasama dengan pihak ketiga. Sehingga orang datang, maka ini (Pantai Ngliyep) hidup (banyak pengunjung),' imbuhnya.
Sementara itu, untuk spot terbaik yang tepat berada di depan Pantai Ngliyep akan tetap dikelola oleh Perumda Jasa Yasa. "Ini kita kelola sendiri. Kita rapikan, kita jadikan yang menarik. Sehingga menarik untuk wisata, karena inikan (depan Pantai Ngliyep) yang paling asik di sini," tuturnya.
Djoni yakin, dengan mekanisme tersebut, pengunjung akan lebih tertarik untuk berwisata ke Pantai Ngliyep. Dampaknya perputaran uang akan meningkat dan memberikan keuntungan bagi ketiga pihak. Yakni Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang, pelaku UMKM, dan pihak investor.
"Jasa Yasa hidup, pihak ketiga hidup, UMKM juga hidup. Ketika ada orang datang berkunjung, tiket masuk jadi ada peningkatan. Maka harus jadi satu kesatuan yang saling menghasilkan. Dengan demikian wisatawan akan berkesan, kemudian Pantai Ngliyep terangkat kelasnya karena ada investor," ujarnya.
Baca Juga : Pria Bercelana Loreng Pukul Kepala Tukang Parkir, Jenderal TNI Siap Buru Pelaku
Diterangkan Djoni, keterlibatan pihak ketiga yang hanya mencakup sebagian dari pengelolaan Pantai Ngliyep bertujuan untuk meminimalisir kemungkinan terburuk. Yakni apabila performa dari pihak ketiga yang dilibatkan kurang maksimal, maka tinggal mengakhiri kerjasama dan menggandeng investor lainnya.
"Harusnya memang seperti itu, tidak diserahkan semua (kepada pihak ketiga). Sehingga ada yang masih kita kelola di sini. Jadi ketika terjadi something wrong, bermasalah, pihak ketiga tinggal dicabut," ungkapnya.
Mekanisme semacam itu, menurut Djoni, adalah langkah yang tepat. Selain lebih efisien dari segi pembiayaan, sektor pendapatan juga akan lebih maksimal dengan adanya keterlibatan pihak ketiga.
"Kalau dikerjasamakan penuh, inikan untuk proses mencabutnya kadang butuh waktu yang cukup panjang. Maka sebagian masih dikelola penuh oleh Jasa Yasa," tukasnya.