free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Kesehatan

Serangan Jantung vs Henti Jantung Sangat Berbeda, Jangan Sampai Salah Penanganan!

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Nurlayla Ratri

17 - Aug - 2023, 16:47

Placeholder
Ilustrasi pasien henti jantung dan dilakukan CPR. (Foto: Google)

JATIMTIMES - Ternyata serangan jantung versus henti jantung itu kondisi yang berbeda. Tentu saja pertolongannya juga membutuhkan penanganan yang tak sama. Jika salah penanganan sedikit saja, dampaknya bisa fatal dan bisa mengakibatkan hilangnya nyawa.  

Perawat Afriezal Kamil, S.Kep. Ners atau akrab disapa Rizal Do, yang juga penulis buku "Andai Dalam Sel-Sel Tubuhmu Berbicara" mengatakan serangan jantung terjadi saat suplai darah ke otot jantung terganggu karena arteri koroner tersumbat (blocked). 

Baca Juga : Mengingat Kisah Bung Karno yang Jatuh Sakit Jelang Kemerdekaan Indonesia

"Biasanya ditandai dengan angina (masuk angin duduk) dulu sebelum serangan jantung terjadi," jelas Rizal Do, dikutip dari akun Twitternya @afrkml. 

Melansir buku "Andai Sel-Sel dalam Tubuhmu Berbicara", Rizal Do sudah merangkum 3 ciri angina, yakni sebagai berikut: 

1. Rasa tidak nyaman seperti ditekan dan diremas di dada bagian depan atau leher, rahang, bahu, dan lengan; 

2. Nyeri memberat dengan aktivitas; 

3. Nyeri berkurang dengan istirahat atau nitrat (obat jantung) dalam 5 menit. 

Nah, kata Rizal Do, orang yang mengalami serangan jantung bisa saja kondisinya memburuk karena jantungnya tidak dapat menyuplai makanan. 

"Lama kelamaan, fungsi jantung terganggu. Kelistrikan jantung jadi bermasalah, hingga akhirnya berhenti berdenyut. Inilah Henti Jantung," jelas Rizal Do. 

Lantas apa perbedaan pertolongan pertama untuk serangan jantung dan henti jantung?

Baca Juga : Duta Maritim Indonesia 2023 Kampenyakan Kawasan Tanpa Rokok

Dijelaskan Rizal Do, jika kamu merasakan atau melihat seseorang mengalami angina (dengan ciri di atas), segera menuju UGD atau RS terdekat untuk direkam jantung. 

"Itu satu-satunya pertolongan yang bisa dilakukan. Makin cepat, makin baik. Pastikan kamu mendampingi korban selama perjalanan ke RS, jaga-jaga kalau henti jantung. Jika terjadi henti jantung, lakukan CPR," jelas dia. 

Langkah CPR dalam buku

Langkah CPR dalam buku "Andai Dalam Sel-Sel Tubuhmu Berbicara". (Foto: Twitter)

Lantas bagaimana tahu pasien mengalami henti jantung? Yang pertama kata Rizal Do, kenali tanda-tanda henti jantung. 

"Pastikan korban emang henti jantung dulu sebelum melakukan CPR. Cirinya bagi awam tidak terlatih adalah korban tidak ada respons (setelah dipanggil/dicubit) dan tidak bernapas (kamu ga liat adanya kembang kempis dada dan tidak merasakan hembusan napas korban yang keluar dari hidung)," jelas Rizal Do. 

Selanjutnya langkah kedua adalah panggil ambulans dan ketiga, mulai CPR-Hands Only. 


Topik

Kesehatan henti jantung serangan jantung cpr pertolongan pertama



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Nurlayla Ratri