JATIMTIMES - Merokok adalah kebiasaan atau perilaku yang sangat umum di Indonesia. Namun, dalam jangka panjang, merokok dapat mengganggu kesehatan karena kandungan rokok itu sendiri.
Meskipun telah disosialisasikan mengenai bahaya merokok, tapi jumlah peminat rokok di Indonesia justru meningkat tiap tahunnya. Seiring dengan berjalannya waktu, beredar informasi di kalangan masyarakat bahwa rokok dapat menyebabkan mandul. Lantas benarkah hal itu?
Rokok Bisa Sebabkan Kemandulan
Baca Juga : Waspada Virus HMPV, Dinkes Kota Blitar Imbau Masyarakat Tetap Tenang
Terkait hal tersebut, Dokter sekaligus Healthy Educator, dr Tirta Mandira Hudhi menjelaskan rokok dapat menyebabkan masalah kesuburan seperti kemandulan. Menurutnya, hal itu tidak terlepas dari zat yang terkandung pada rokok itu yang akan mempengaruhi kualitas sperma yang dihasilkan.
Sehingga mandul tidak terjadi begitu saja, tetapi terjadi secara bertahap melalui kualitas sperma dan kualitas ovarium. Namun, hal itu terjadi apabila seseorang melakukan kebiasaan merokok secara berlebihan.
“Ya betul, asap rokok itu kan bukan hanya mengandung zat nikotin tapi berbagai zat-zat lainnya. Nah kalau dibakar itu kan karsinogenik itu akan mempengaruhi kualitas sperma," kata dr Tirta, dikutip dalam akun YouTubenya Tirta PengPengPeng, Sabtu (11/1/2025).
"Jadi bukan mandul secara langsung, tapi memperburuk kualitas sperma dan kualitas sel-sel ovarium. Jika Anda merokok secara berlebihan,” katanya.
Lebih lanjut, dr. Tirta menjelaskan sperma tidak hanya dilihat dari bagaimana cara dia bertahan hidup, tetapi juga melalui kemampuannya dalam bergerak. Oleh karena itu, jika seseorang sering melakukan kebiasaan merokok, sel sperma tersebut akan menghasilkan kualitas yang kurang bagus.
Baca Juga : Waspada! Ini Kelompok yang Paling Rentan Terjangkit Virus HMPV
Akan tetapi tidak hanya itu, kondisi itu juga dapat diperburuk bukan pada perokok aktif saja, tetapi juga terjadi pada perokok pasif. Meskipun ia hanya menghisap atau terdampak lewat paparan asapnya saja. Sehingga dr. Tirta menambahkan, tidak menutup kemungkinan keduanya dapat mengalami kondisi yang sama.
“Dan itu bisa terjadi baik yang aktif maupun yang pasif, dan itu berlaku bukan hanya untuk merokok tapi polusi juga. Tapi kalau vape saya belum baca penelitiannya,” ungkap dr Tirta.
Dr. Tirta pun menguraikan alasan mengapa perokok pasif juga bisa mengalami keadaan serupa dengan perokok aktif. "Asap rokok mengandung bukan hanya zat nikotin, tetapi berbagai zat-zat lainnya. Nah karena dibakar itu kan karsinogenik. Itu akan mempengaruhi kualitas sperma." katanya.