JATIMTIMES - Penyelidikan dan penyidikan kasus saling lapor antara oknum anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan Security Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Tulungagung terus berlanjut.
Polisi saat ini memeriksa kedua belah pihak dan berencana mendatangkan saksi ahli untuk dimintai keterangan atas dua laporan yang telah diterimanya. Kasatreskrim Polres Tulungagung AKP Agung Kurnia Putra melalui Kanit Pidana Khusus (Pidsus) Iptu Zico Bintang menerangkan, pemeriksaan kedua belah pihak tengah dilakukan untuk melengkapi berkas laporan.
Baca Juga : Sinergi, BPJS Ketenagakerjaan dan Pemkab Tulungagung Lindungi Petani Tembakau
Selain itu, Unit Pidsus juga segera meminta keterangan saksi ahli terkait kasus yang menjadi perhatian publik di Tulungagung ini. "Memeriksa kedua belah pihak. Setelah ini juga memeriksa saksi ahli," kata Zico, Kamis (13/7/2023).
Ziko menegaskan, pihaknya terus melakukan pemeriksaan laporan dari security atau RSUD dr Iskak Tulungagung atas dugaan kekerasan dan laporan dugaan pencemaran nama baik dari anggota DPRD Kabupaten Tulungagung Joko Tri Asmoro.
"Sementara masih riksa (pemeriksaan)," tegasnya.
Lanjut Zico, pihaknya juga memberikan kesempatan mediasi sebelum proses berjalan ke tahap selanjutnya. "Nanti kalau ada perkembangan kita infokan, karena mediasi itu penting sesuai dengan perpol," ungkapnya.
Seperti diketahui, Joko Tri Asmoro politisi PDIP ini melaporkan RSUD dr Iskak Tulungagung setelah video rekaman CCTV yang merekam dirinya tersebar di media sosial. Joko melapor ke Polres Tulungagung pada Rabu (5/7/2023) setelah sebelumnya pihak RSUD Iskak melaporkan dirinya terkait dugaan kekerasan.
Baca Juga : Menelusuri Jejak Kerajaan Surabaya, Kerajaan Besar Pesaing Mataram dan Sultan Agung
Selain berproses di kepolisian, kasus yang melibatkan anggota legislatif ini juga berproses di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). Peristiwa ini terjadi Selasa (27/6/2023) sekitar pukul 20.30 WIB. Dalam video yang beredar, anggota DPRD ini diduga tak diterima ditegur oleh Satpam.
Teguran disampaikan karena Satpam melihat pengunjung sedang merokok di area rumah sakit dan masuk ke Graha Mandiri dengan membawa anak di bawah umur. Karena dianggap cara menegurnya tidak beretika, Jokotri mendekati dan membuka paksa masker Satpam itu.