JATIMTIMES - Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang berharap Pj Wali Kota Malang nantinya adalah sosok yang cerdas. Pasalnya, ada sederet program dan kebijakan strategis yang harus dilanjutkan setelah berakhirnya masa jabatan Wali Kota Malang pada September mendatang.
Penasehat Fraksi PKS DPRD Kota Malang Asmualik mengatakan, beberapa pekerjaan yang sudah menanti Pj Wali Kota Malang nantinya adalah seperti persoalan banjir, proyek jeking dan juga jalan menuju exit tol. Ketiganya juga menjadi catatan DPRD Kota Malang atas LKPJ Wali Kota Malang terhadap APBD tahun anggaran 2022.
Baca Juga : Bencana Kabupaten Malang, BPBD Catat 1.434 KK di 42 Desa Terdampak, 2 Meninggal Dunia
"Sehingga perencanaan keuangan dan kegiatan harus betul-betul memenuhi keinginan masyarakat. Jadi butuh orang cerdas untuk membaca itu semua. Sehingga Kota Malang yang direncanakan berharap bisa berdampak baik untuk jangka panjang. Jadi masalah jeking, Jalan Ki Ageng Gribig dan banjir bisa jadi PR bagi Pj Walikota Malang. Termasuk soal tiga pasar," ujar Asmualik, Rabu (12/7/2023).
Informasi yang dihimpun JatimTIMES, ketiga hal tersebut sebenarnya juga telah dilakukan pembahasan hingga muncul kebijakan. Untuk masalah banjir, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang telah menyusun master plan drainase.
Rinciannya, 10 skema DAD di wilayah DAS Brantas Hulu. Sebanyak 10 skema DAD di DAS Bango. 1 skema DAD di DAS Amprong, 9 skema DAD di DAS Metro dan 4 skema DAD di Sub DAS Sukun.
Pada masterplan drainase ini, Pemkot Malang merencanakan anggaran hingga sebesar Rp 1,8 Triliun. Dimana dalam rencananya, pelaksanaan anggaran dibagi hingga tahun 2027. Dan ditargetkan bisa zero genangan air pada tahun 2028.
Sedangkan untuk jeking di Jl. Bondowoso, telah dipastikan bahwa ruas jalan tersebut berstatus ruas milik jalan (rumija), dan diperkuat dengan penjelasan dalam sertifikat. DPRD Kota Malang pun juga telah merestui anggaran sebesar Rp 1 Miliar untuk menuntaskan hal itu.
Sementara untuk pembebasan lahan di ruas Ki Ageng Gribig, cukup berdampak pada munculnya kemacetan. Sebab selain lalu-lintas jalan yang padat, juga sebagai akses menuju exit tol Kedungkandang.
Baca Juga : Pengoperasian Kembali LCT Putri Sri Tanjung Tunggu Permasalahan Tuntas
"Makanya kami berharap yang menjadi Pj Walikota Malang itu dari Malang. Jadi tahu seluk beluk dan punya kemampuan menyelesaikan itu semua," jelas Asmualik.
Sebab menurutnya, selain ketiga hal itu, ada beberapa hal lain yang juga tak boleh luput dari perhatian. Yakni menjaga stabilitas ekonomi. Baik bagi masyarakat ataupun dalam menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) Kota Malang.
"Termasuk di bidang ekonomi. Dia juga harus mampu menjaga pertumbuhan, sehingga muaranya bisa pada menekan angka pengangguran yang diharapkan bisa menurun," jelas Asmualik.