free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Serba Serbi

Zaman Firaun Dulu Sumatera Punya Julukan Swarnadwipa, Simak Penjelasannya!

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Nurlayla Ratri

10 - Jul - 2023, 14:38

Placeholder
Penjelasan soal Sumatera yang dulunya dikenal dengan julukan Swarnadwipa. (Foto: TikTok)

JATIMTIMES - Tahukah kalian jika dulunya Sumatera dikenal dengan julukan Swarnadwipa, artinya pulau emas dan perak. Padahal di Sumatera tak banyak ditemukan tambang emas dan perak. 

Melansir YouTube Marwah TV, Ustaz Salim A Filah menjelaskan jika wilayah Indonesia pada zaman dahulu berdagangnya bukan sembarangan. 

Baca Juga : Batu International Paragliding Festival 2023 Sukses Digelar dengan Zero Accident, Hadirkan Kampung Juara

"Waktu itu niaganya bukan sembarangan. Ngambil rempah-rempah di Maluku dijualnya ke India, dijualnya ke Muskat di Oman, dijualnya ke Aden di Yaman, dijual sampai ke Mesir. Jadi kita ini sudah dagang dengan Mesir, itu sejak zaman Firaun Firaun," kata Ustaz Salim. 

Lebih lanjut, ustaz yang juga terkenal sebagai penulis tersebut menjelaskan jika mumi-nya Firaun itu isi badannya dikeluarkan.

"Kenapa isi badannya dikeluarkan? Karena yang bikin busuk badan itu kan isinya, lambung usus itu cepet bikin busuk. Nah, kalau mumi dibedah itu dikeluarkan diganti isinya dengan yang bisa mengawetkan," kata pendakwah dari Yogyakarta tersebut. 

"Anda tahu untuk level Firaun isi badannya apa? Kapur barus. Anda tau ramses dua badannya isinya apa? Kapur barus. Pak seti, Firaun terkaya sepanjang sejarah mesir, isi badannya kapur barus," imbuhnya. 

Lantas dari mana kapur barus itu didapatkan? Menurut ustaz Salim, Barus itu ada di Sumatera. Di Pantai Barat Sumatera ada pelabuhan, namanya Barus. 

"Jadi sejak dulu yang namanya Firaun Firaun, impor kapur barus dari Sumatera. Untuk ngawetkan badannya Firaun. Firaun itu impor kapur barus dari Sumatera," jelas dia. 

Baca Juga : China Budidayakan Tanaman Asli Jawa yang Sudah Mulai Langka

Lebih lanjut, Ustaz Salim menjelaskan jika dulunya kapur barus mahal, karena langka dan hanya ada satu-satunya di dunia, yakni di Sumatera. 

"Sehingga dulu belinya kapur barus itu, pakai emas. 1 kg kapur barus dibayar 1 kg emas, bayangin. Dulu mahal, karena memang betul-betul langka, di dunia ini nggak ada yang bisa menghasilkan kapur barus kecuali di Sumatera, diangkut pakai kapal pelayarannya panjang sampai ke Mesir. Mahal," tandas dia. 

Karena itulah, dahulu Sumatera diberi julukan Pulau Suwarnadwipa, yang artinya pulau emas dan perak. 

"Padahal di Sumatera dari utara ke selatan tambang emas dan perak itu nggak banyak. Lantas emas itu dari mana? Dari Mesir. Untuk apa? Bayar kapur barus. Sehingga kemudian Sumatera ini kaya dengan emas dan perak karena apa? Karena jualan kapur barus," tandas Ustaz Salim. 


Topik

Serba Serbi Sumatera Firaun Swanrnadwipa kapur barus Salim A Filah



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Nurlayla Ratri