JATIMTIMES - Indonesia memang sangat terkenal dengan kekayaan sumber daya alam yang tidak terbatas. Maka tidak heran jika begitu banyak flora dan fauna yang bisa kamu temukan di negara satu ini.
Sayangnya, banyaknya ragam flora dan fauna membuat kelestariannya tidak selalu terjaga. Beberapa tanaman yang tumbuh di Indonesia pun sempat terancam punah. Salah satunya seperti tumbuhan Uwi.
Baca Juga : Sambil Gowes Wali Kota Madiun Salurkan Bantuan Lansia dan Panen Raya Bawang Merah
Dikutip dari @imeldayuliana23, tanaman Uwi ini menghasilkan umbi berwarna putih dan juga ungu. Daun dari tanaman ini mirip dengan daun sirih. Tinggi tanaman ini sekitar 3 sampai 10 m dengan sistem perakaran serabut dengan bentuk umbi sangat beragam. Umbi dari tumbuhan Uwi ini pernah menjadi bahan komoditas penting di Asia.
Tulisan-tulisan di masa dinasti Liau sampai masa dinasti Ming di China menjelaskan bagaimana umbi tanaman ini diperdagangkan secara besar-besaran di Selat Malaka. Selat Malaka sendiri merupakan salah satu jalur perdagangan penting di Asia.
Tumbuhan asli tanah Jawa ini kini bahkan sulit dijumpai di wilayah Jawa itu sendiri. Pergeseran kebiasaan masyarakat Nusantara yang awalnya mengkonsumsi umbi-umbian, menjadi mengkonsumsi nasi. Pergeseran itu diduga menjadi penyebab utama dalam berubahnya status dari tanaman budidaya menjadi tumbuhan liar.
Namun hal itu berbanding terbalik dengan Provinsi Yunan, China. Di China, kamu dapat dengan mudah menjumpai tanaman Uwi ini. Status tanaman ini masih terjaga dengan baik. Bahkan tumbuham Uwi ini dibudidayakan sudah berabad-abad lamanya bahkan dari generasi ke generasi.
Biasanya, para petani di Yunan, China mencetak umbi tumbuhan ini sejak mereka berada di dalam tanah. Tujuannya, agar umbi yang dihasilkan lurus dan juga besar. Pemanenan uwi bisa dilakukan setelah tanaman berumur 1 sampai 2 tahun dan dapat dilakukan setiap 3 tahun sekali agar bisa menghasilkan umbi yang besar.
Ciri uwi yang siap panen yaitu daunnya mulai menguning dan rontok. Pohon uwi yang siap panen juga akan berangsur mengering. Uwi ini termasuk ke dalam umbi-umbian yang kaya akan nutrisi. Untuk lebih jelasnya, berikut manfaat dari umbi Uwi :
Pengganti Nasi Bagi Penderita Diabetes
Manfaat uwi untuk kesehatan yang pertama adalah sebagai pengganti nasi bagi penderita diabetes. Uwi secara umum memiliki panjang batang 10-25 m, bersayap pendek dan jumlahnya empat buah, berdiameter 1 cm. Uwi merupakan salah satu varietas umbi-umbian potensial sebagai sumber bahan pangan karbohidrat non beras. Sebagai umbi-umbian yang bebas gluten sehingga cocok untuk dijadikan pengganti nasi bagi penderita diabetes.
Bahan Campuran Produk Kue, Roti dan Mie
Baca Juga : Panembahan Hanyakrawati, Raja Mataram Pertama yang Menjalin Kontak dengan Belanda
Manfaat uwi untuk kesehatan berikutnya adalah sebagai bahan campuran produk kue atau roti dan mie. Umbi uwi biasanya dapat ditemukan di pasar-pasar lokal khususnya di Pulau Jawa. Umbi ini biasanya dipasarkan dalam bentuk ubi segar.
Ternyata uwi tak hanya dapat dimakan dengan cara direbus atau digoreng tapi juga dapat dijadikan tepung yang bisa dijadikan bahan campuran dalam membuat produk kue, roti maupun mi. Penggunaan tepung uwi dapat dicampur dengan tepung terigu atau tepung kacang-kacangan untuk meningkatkan nilai gizi.
Bantu Menurunkan Berat Badan
Tak hanya bermanfaat sebagai bahan campuran produk kue, roti atau mi. Uwi juga bermanfaat untuk menurunkan berat badan. Hal ini tak lepas dari kandungan serat yang ada dalam uwi serta kadar gula yang rendah sehingga dapat membuat kamu merasa kenyang lebih lam dan bantu menurunkan berat badan.
Menurunkan Kadar Kolesterol
Manfaat uwi untuk kesehatan selanjutnya adalah dapat menurunkan kadar kolesterol. Pasalnya uwi memiliki nutrisi yang cukup lengkap seperti karbohidrat 20-30 persen, protein 2-4 persen dan lemak 0,2-0,6 persen. Kamu bisa mengonsumsi uwi dengan cara direbus agar tidak kehilangan kandungan nutrisi di dalamnya.