JATIMTIMES - Doa merupakan sebuah permohonan dari seorang hamba yang ditujukan kepada Allah SWT. Menurut istilah, doa adalah penyerahan diri kepada Allah SWT dalam memohon keinginan dan meminta dihindarkan dari hal buruk.
Namun banyak dipahami bahwa melalui doa, seorang hamba berharap apa yang menjadi hajat atau keinginannya terkabul.
Baca Juga : Bunyikan Klakson di Tempat Angker, Begini Hukumnya dalam Islam
Allah SWT pun akan senantiasa menjawab setiap doa dari semua hambanya. Hal ini pun telah dijelaskan dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah 186.
"Aku akan menjawab seruan orang yang berdoa ketika berdoa kepadaKu," (Q.S al-Baqoroh:186).
Allah SWT juga berfirman dalam Al-Quran Surat Al Mu'min ayat 60. "Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Ku-perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina."
Setiap hamba yang berdoa kepada Allah SWT, Dia mengindahkan makhluknya selain karena doa yang dipanjatkan. Hal ini telah dijelaskan dalam Al-Quran Surat Al Furqon ayat 77.
"Katakanlah (kepada orang-orang musyrik): "Tuhanku tidak mengindahkan kamu, melainkan kalau ada ibadatmu. (Tetapi bagaimana kamu beribadat kepada-Nya), padahal kamu sungguh telah mendustakan-Nya? karena itu kelak (azab) pasti (menimpamu)".
Lalu, bagaimana Allah SWT menjawab doa-doa seorang hamba-nya? Dari buku Ramadhan Bertabur Berkah karya Abu Utsman Kharisman, ada 3 hal bagaimana Allah menjawab doa hambanya.
Pertama, Allah akan mengabulkan doa seorang hamba dengan menyegerakan terkabulnya doa tersebut. Kedua, Allah SWT menunda terkabulnya doa dan menyimpannya sebagai perbendaharaan pahala di akhirat.
Baca Juga : Pulang Haji tidak Boleh Keluar Rumah selama 40 Hari, Benarkah? Ini Penjelasan Buya Yahya
Dan terkahir, Allah akan menghalangi suatu keburukan atau marabahaya yang menimpa seorang hamba setara dengan permintaan yang dimintanya. Artinya, dengan adanya doa tersebut, meski tidak secara langsung terlihat hasil seperti yang diminta, seorang hamba itu terhindar dari suatu keburukan karena doa itu.
Namun, dari doa yang dipanjatkan, dapat tercapai salah satu dari tiga hal tersebut dengan syarat doa tidak mengandung dosa atau memutuskan sebuah tali silaturahmi.
Hadis riwayat at-Tirmidzi, Ahmad, dishahihkan oleh al-Hakim dan dinyatakan bahwa sanad-sanadnya jayyid (baik) oleh al-Bushiry; “Tidaklah seorang muslim berdoa dengan suatu doa yang tidak mengandung dosa atau memutuskan silaturrahmi kecuali Allah akan beri salah satu dari tiga hal: Bisa saja Allah segerakan terkabulnya doa, atau Allah simpan sebagai perbendaharaan pahala di akhirat, atau Allah palingkan darinya keburukan semisal (yang diminta dalam doa).”
Para Sahabat berkata: Kalau begitu, kami akan memperbanyak (doa). Rasul bersabda: Allah lebih banyak lagi".