JATIMTIMES - Perkembangan teknologi saat ini makin pesat. Salah satunya adalah munculnya aplikasi ChatGPT berbasis artificial intelligence (AI). Aplikasi ini banyak digunakan masyarakat dunia sejak kemunculannya. Sama halnya dengan berbagai aplikasi lain, aplikasi ini juga mempunyai risiko kebocoran data.
Group-IB, sebuah perusahaan intelijen siber yang berasal dari Singapura mengungkap ada ratusan ribu data pengguna ChatGPT bocor pada situs dark web dalam satu tahun terakhir. Hal ini tentunya begitu mengkhawatirkan, apalagi banyak aplikasi dan perusahaan juga mengintegrasikan ChatGPT dalam sistem mereka.
Baca Juga : Si Kembar Kasus Penipuan Iphone Akhirnya Tertangkap di Serpong
Akibatnya, akses tidak sah ke akun ChatGPT dapat mengungkap informasi rahasia atau sensitif, yang dapat dimanfaatkan untuk serangan yang ditargetkan terhadap perusahaan dan karyawannya.
Informasi rahasia atau data penting ini dapat dikumpulkan oleh peretas, seperti halnya akun email, detail kartu bank, informasi dompet kripto, riwayat penelusuran, dan berbagai informasi lainnya yang diperoleh dari pengguna yang berasal dari kalangan bisnis.
“Banyak perusahaan mengintegrasikan ChatGPT ke dalam aliran operasional mereka. Karyawan memasukkan korespondensi rahasia atau menggunakan bot untuk mengoptimalkan kode hak milik. Mengingat bahwa konfigurasi standar ChatGPT menyimpan semua percakapan, ini secara tidak sengaja dapat memberikan data sensitif kepada pelaku ancaman," kata Head of Threat Intelligence Group-IB Dmitry Shestakov dalam rilis persnya dalam laman resminya.
Group-IB juga mengungkapkan, bahwa kebocoran data itu, diretas menggunakan Raccoon, Vidar, dan Redline. Ketiganya merupakan malware atau perangkat lunak berbahaya yang digunakan peretas untuk mencuri informasi penting korbannya.
"Untuk mengurangi risiko yang terkait dengan akun ChatGPT yang disusupi, Group-IB menyarankan pengguna untuk memperbarui kata sandi mereka secara teratur dan menerapkan autentikasi dua faktor. Dengan mengaktifkan 2FA, pengguna diharuskan memberikan kode verifikasi tambahan, biasanya dikirim ke perangkat seluler mereka, sebelum mengakses akun ChatGPT mereka," tulis dalam laman resminya.
Dalam kurun Juni 2022 hingga Mei 2023, kebocoran data pengguna ChatGPT makin tinggi. Kebocoran tertinggi terjadi pada bulan Mei 2023. Saat itu, ada kebocoran 26.802 akun. Sementara itu, unik total kasus kebocoran mencapai 101 kasus.
Di dunia sendiri, terdapat 10 negara dengan tingkat kebocoran data akun ChatGPT tertinggi. Posisi pertama negara yang data akun ChatGPT nya bocor adalah India. Di negara tersebut, terjadi kebocoran mencapai 12,6 ribu akun.
Baca Juga : Peredaran Narkoba Jadi Atensi Khusus BAANAR Pamekasan
Pakistan menjadi negara kedua yang data akun ChatGPT nya banyak kebocoran. Ada total 9,2 ribu akun ChatGPT yang datanya bocor. Disusul negeri Samba atau Brazil ada 6,5 ribu akun ChatGPT yang datanya bocor.
Di bawahnya ada negara Vietnam. Di negara tersebut, 4,7 ribu akun chat GPT yang datanya bocor. Kemudian ada negara Mesir. Di negara ini, akun ChatGPT yang datanya bocor ada 4,5 ribu akun.
Negeri Paman Sam atau Amerika juga terjadi kebocoran data pada akun ChatGPT. Di sini, ada 2.995 akun ChatGPT yang datanya bocor. Selisih sedikit dengan Amerika, di Perancis ada 2.923 akun ChatGPT datanya bocor.
Maroko menjadi negara berikutnya yang para pengguna ChatGPT datanya juga mengalami bocoran. Di negara ini, ada 2,6 ribu akun yang datanya mengalami kebocoran. Selanjutnya ada Indonesia yang juga mengalami kasus kebocoran data. Di tanah air, ada 2,5 ribu akun ChatGPT yang datany bocor.
Terkahir adalah negara Bangladesh. Dinegara ini terjadi kebocoran data para pengguna ChatGPT. Ada 2,4 ribu akun pengguna ChatGPT yang datanya bocor.