free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Gubernur Khofifah: Angka Kemiskinan Ekstrem di Jatim Tersisa 1,2 Persen

Penulis : Ashaq Lupito - Editor : Nurlayla Ratri

28 - Jun - 2023, 01:31

Placeholder
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (kerudung putih, rompi hitam) saat menyalurkan bantuan sosial kemiskinan ekstrem yang berlangsung di Kantor Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang. (Foto : Ashaq Lupito / Jatim Times)

JATIMTIMES - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) terus berupaya guna mengentaskan angka kemiskinan ekstrem. Targetnya pada akhir tahun 2023, di Jatim angka kemiskinan ekstrem sudah zero atau tak ada lagi angka kemiskinan ekstrem.

Dari seluruh kota dan kabupaten di Jatim, saat ini yang telah zero kemiskinan ekstrem adalah di Tulungagung. Sedangkan beberapa daerah pemerintah lainnya di Jatim, masih ditemukan angka kemiskinan ekstrem.

Baca Juga : Arumi Bachsin Cermati Inovasi Desa Oro-Oro Ombo Kota Batu, Masuk 3 Besar Lomba PKK Jawa Timur

Hal itu disampaikan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa usai menghadiri agenda penyaluran bantuan sosial kemiskinan ekstrem Provinsi Jatim tahun 2023 di Kantor Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang pada Selasa (27/6/2023).

"Jadi untuk penurunan kemiskinan ekstrem target Pak Presiden itu 2024 sudah zero," katanya.

Menanggapi mandat tersebut, Khofifah mengaku telah melakukan beragam langkah konkret guna mengentaskan angka kemiskinan ekstrem. Sehingga diharapkan pada akhir tahun 2023, kemiskinan ekstrem di Jatim sudah terentaskan.

"Kami berharap bahwa (target zero kemiskinan ekstrem) bisa tercapai di akhir tahun ini," imbuhnya.

Saat ini, diterangkan Khofifah, angka kemiskinan ekstrem di Jatim hanya tersisa 1,2 persen.

"Jadi sekarang kan 1,2 persen, itu tersebar di semua kabupaten-kota, kecuali Tulungagung yang sudah zero kemiskinan ekstrem," terangnya.

Secara data, lanjut Khofifah, angka kemiskinan ekstrem ada 929 keluarga pemerima manfaat (KPM). Angka itulah yang tersebar di seluruh kabupaten-kota di Jatim.

"Saya tadi kalau melihat data yang sudah di sisir-sisir itu, dari (data) 3 ribu kita hanya ketemu 929," terangnya.

Baca Juga : Wisuda Sarjana dan Pascasarjana Periode III UIN Malang, Banyak Wisudawan Raih Predikat Cumlaude

Dari angka 929 yang masuk kategori kemiskinan ekstrem di Jatim, lebih dari sekitar 22 persen di antaranya berada di Kabupaten Malang. 

"Di antaranya itu (929), 211 di Kabupaten Malang," jelasnya.

Dalam rangka mengentaskan kemiskinan ekstrem di Jatim, Khofifah mengaku telah menginstruksikan kepada Dinas Sosial (Dinsos) baik di tingkat Provinsi maupun kabupaten - kota untuk kembali melakukan penyisiran. 

"Saya minta maksimalkan Dinsos kabupaten-kota untuk kembali menyisir," ujarnya.

Melalui beragam upaya yang telah dilakukan termasuk melakukan penyisiran tersebut, Khofifah berharap pada akhir tahun 2023 Jatim sudah zero kemiskinan ekstrem.

"Kalau katakanlah dari 3 ribu yang kita sisir ketemunya 929 dan di Kabupaten Malang ketemunya 211, dan kalau kita bisa melihat dari yang tadi hadir, rasanya kita di akhir tahun ini mestinya sudah bisa zero," tukasnya.


Topik

Pemerintahan Jatim Khofifah kemiskinan ekstrem angka kemiskinan Malang jawa timur



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Ashaq Lupito

Editor

Nurlayla Ratri