free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Beredar Video Bocah di Jombang Pukuli Teman Tanpa Ampun

Penulis : Adi Rosul - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

26 - Jun - 2023, 23:09

Placeholder
Potongan video pelajar SD di Jombang pukuli teman secara brutal. (Istimewa)

JATIMTIMES - Sebuah video berisi seorang bocah memukuli temannya secara brutal beredar di Jombang. Pelaku terlihat menghajar secara brutal meski korban sudah meminta ampun dan tergeletak di tanah.

Video aksi pemukulan itu menyebar di media sosial dengan durasi 21 detik. Dalam rekaman video itu, seorang bocah berbaju hitam bergaris putih terlihat memukuli temannya secara brutal.

Baca Juga : Video Viral Bikin Baper, Istri Pulang Operasi Caesar Suami Pasang Warning di Mobil

Korban yang tubuhnya lebih kecil dari pelaku ini, terus mendapatkan pukulan dan tendangan meski ia sudah tergeletak. Korban hanya bisa menangis dan meminta ampun kepada pelaku. Namun pelaku terlihat terus menghajarnya.

Dalam video itu, pukulan tangan kosong sebanyak 10 kali dilayangkan oleh pelaku di kepala, leher dan punggung korban. Tidak hanya itu, pelaku juga terlihat menendang tubuh korban sebanyak 4 kali.

"Aduh, aduh ampun. Aduh," teriak korban di dalam video tersebut.

Belakangan diketahui, pemukulan yang terekam video tersebut terjadi di salah satu desa di Kecamatan Mojowarno, Jombang. Aksi pemukulan itu dilakukan oleh siswa kelas 5 SD terhadap teman sekelasnya. Lokasi pemukulan itu berada di Dam sungai, belakang sekolah mereka.

Ibu korban, IH (40) mengatakan, putra satu-satunya itu dipukuli teman satu kelasnya pada Sabtu (24/06/2023). Bocah berusia 12 tahun itu, awalnya dijemput pelaku di rumahnya untuk diajak main layang-layang ke sungai belakang sekolah.

Di lokasi, korban malah dihajar oleh pelaku hingga tidak berdaya. Korban sempat tidak bisa bangun, sehingga harus dituntun pulang oleh temannya yang lain.

"Anak saya didatangi temannya (pelaku, red) diajak bikin layangan di Dam. Terus waktu di sana itu ada yang tahu kalau anak saya dipukul kepalanya. Setelah dihajar itu katanya tidak bisa bangun, terus dituntun diajak pulang. Tapi diajak ke rumah tetangga, ndak di rumah saya," ujarnya saat diwawancarai wartawan di sekolah korban, Senin (26/06/2023).

Akibat pemukulan itu, korban mengalami luka memar di dada, kepala, leher dan punggung. "Yang paling dikeluhkan itu di leher dan punggun. Kalau dibuat duduk sakit," kata IH.

IH mengatakan, dirinya hari itu juga langsung mendatangi rumah pelaku untuk menemui orang tua siswa kelas 5 SD yang menghajar anaknya. Di sini, pelaku mengakui telah memukuli korban.

"Dia ngaku katanya dendam sama anak saya. Tapi gak tahu dendam karena apa," ucapnya.

Dikatakan IH, pihak pelaku sudah meminta maaf dan membuat surat pernyataan damai secara kekeluargaan. Surat pernyataan itu ditandatangani ayah dari pelaku dan korban, dengan disaksikan kepala desa setempat dan kepala sekolah tempat korban dan pelaku bersekolah.

Baca Juga : Viral, Mahasiswa KKN Diusir Warga Gegara Bikin Sindiran Fasilitas di TikTok

Di dalam surat pernyataan itu ada pernyataan pihak pelaku untuk memberikan biaya berobat sebesar Rp 4 juta. Namun, ibu korban baru menerima Rp 1 juta. Sisanya akan diberikan satu minggu lagi, Senin (03/07/2023).

"Namanya orang tua ya tidak terima, saya mau balik keduluan bapaknya sudah damai. Saya baru terima (uang damai, red) Rp 1 juta. Mau saya scan dan rontgen juga tidak cukup," ungkapnya.

Plt kepala sekolah korban dan pelaku, Mohammad Sodiq mengatakan, peristiwa tersebut terjadi di luar jam sekolah. Aksi pemukulan yang tersebar melalui rekaman video itu terjadi setelah para siswa pulang seusai mengambil raport di sekolah.

"Kejadiannya itu sekitar jam 1 siang. Karena waktu itu setengah 12 anak-anak baru pulang dari mengambil raport," terangnya.

Mengetahui itu, Sodiq langsung mengundang kedua orang tua korban ke sekolah pada Minggu (25/06/2023) pagi. Di sini, pihak sekolah memediasi orang tua korban untuk berdamai secara kekeluargaan.

"Kedua orang tua saya kumpulkan di sekolah. Setelah itu selesai secara kekeluargaan. Saya buatkan surat pernyataan bermaterai, lalu saya kasihkan satu persatu," ucapnya.

Sementara, Kapolsek Mojowarno AKP Pranan Edi juga membenarkan kalau kasus tersebut sudah selesai secara kekeluargaan. Karena itu, pihak keluarga tidak melaporkannya ke polisi.

"Korban tidak laporan dan sudah diselesaikan secara kekeluargaan," pungkasnya.(*)


Topik

Peristiwa Kekerasan perundungan jombang



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Adi Rosul

Editor

Sri Kurnia Mahiruni