JATIMTIMES - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mendorong agar penyembelihan hewan kurban pada moment Hari Raya Idul Adha mendatang berpedoman pada Animal Welfare. Hal tersebut untuk memastikan bahwa proses penyembelihan sebisa mungkin tidak menyakiti hewan kurban.
Menurut Khofifah, salah satu hal yang paling banyak dilakukan masyarakat saat akan melakukan penyembelihan hewan kurban adalah membantingnya. Dimana hal itu dilakukan untuk mendapatkan posisi terbaik saat melakukan penyembelihan.
Baca Juga : BPJS Ketenagakerjaan dan Kemendagri Dorong Seluruh Pemda di Jatim Terbitkan Regulasi Perlindungan Pekerja
"Kalau itu dulu pernah terjadi, maka sekarang saya minta semuanya, baik yang berbasis RPH maupun TPH, berbasis masjid, musala, berbasis masyarakat, pemotongan hewan kurban tolong membangun prinsip animal welfare. Jangan dibanting hewannya tapi direbahkan," ujar Khofifah di RPH Kota Malang, Minggu (25/6/2023).
Dirinya pun mendorong agar hal tersebut bisa terus disosialisasikan kepada masyarakat. Tujuannya, selain untuk tidak menyakiti hewan kurban saat proses penyembelihan, juga agar hewan kurban mendapat kemuliaan.
Selain melakukan sosialisasi, upaya tersebut juga dilakukan dengan pembinaan terhadap juru sembelih halal atau disingkat Juliha. Dalam hal ini, dirinya menyampaikan akan pentingnya Juliha untuk memiliki sertifikasi dalam penyembelihan hewan.
"Artinya sertifikasi sebagai juru sembelih halal ini penting untuk bisa memastikan bahwa proses pemotongan hewan dilakukan dengan cara-cara yang memuliakan hewan tidak menyakiti hewan," terang Khofifah.
Di Jawa Timur sendiri menurutnya juga tersedia cukup banyak Juliha. Meskipun belum seluruhnya mendapat sertifikasi, dirinya berkeyakinan bahwa semua Juliha bisa melakukan penyembelihan dengan ketentuan yang ada.
Baca Juga : Kunjungi RPH Kota Malang, Gubernur Jatim Pastikan Stok Hewan Kurban Aman
"Insya Allah di Jawa Timur kita memiliki Juliha yang cukup banyak. Kira-kira 3 minggu lalu saya bertemu bersama lebih seribu Juleha di Islamic Center. Dan di RPH ini ada 13 juliha, sepuluh diantaranya sudah bersertifikasi," jelas Khofifah.
Secara umum, dirinya ingin memastikan bahwa kondisi hewan kurban dalam dalam moment Hari Raya Idul Adha ini dalam keadaan sehat. Sehingga aman untuk dikonsumsi masyarakat luas.
"Dan berikutnya syarat-syarat sahnya hewan kurban juga bisa terpenuhi di dalam RPH yang mendapatkan titipan dari kelompok masyarakat," pungkas Khofifah.