JATIMTIMES - Dikisahkan suatu ketika Abu Jahal mengirimkan suatu undangan kepada Habib Ibn Malik yang merupakan raja di Syam. Mendapat undangan itu, Habib kemudian berangkat untuk memenuhinya. Ia berangkat dengan dua belas pasukan berkuda menuju Mekkah.
Saat tiba di Kota Abtha, sebuah daerah dekat Mekkah, Abu Jahal beserta para pembesar Quraisy menyambutnya dengan memberikan budak dan juga perhiasan. Setelah duduk berhadapan, Habib bertanya kepada Abu Jahal tentang siapakah Muhammad SAW.
Baca Juga : Selain Alfarizi dan Dendi, Siapa Pemain Arema FC yang Pantas Sandang Ban Kapten?
Lalu, pembesat Quraisy menjawab jika Muhammad adalah orang yang sangat jujur dan dapat dipercaya sejak ia masih kecil. "Kami mengenenalnya sejak kecil sebagai orang yang jujur dan dapat dipercaya," ungkap Abu Jahal.
Namun, ia menambahkan, saat usianya 40 tahun, Muhammad berbalik menghina dan merendahkan Tuhan kami. Beliau mendakwahkan agama baru yang berbeda dari agama kami.
Habib lalu meminta agar Muhammad dibawa ke hadapannya dengan suka rela. Namun ia menambahkan jika Muhammad menolak, agar tetap memaksanya. "Bawalah dia ke hadapanku dengan suka rela. Bila tidak mau maka paksalah," kata Habib.
Selanjutnya, diutuslah salah satu orang diutus untuk menjemput Muhammad. Kemudian Rasulullah tanpa rasa takut sedikit pun datang menemui Habib. Rasulullah kala itu ditemani oleh Abu Bakar As bersama dengan istrinya, Khadijah.
Ketika Rasulullah tiba di hadapan Habib, wajah beliau tampak bercahaya sehingga Habib tertegun. Selanjutnya Habib menanyakan mengebai mukjizat dari Rasulullah. "Hai Muhammad, engkau tahu bahwa setiap nabi memiliki mukjizat. Apakah engkau juga memilikinya?," tanya Habib
Nabi Muhammad lalu menanyakan mukjizat seperti apa yang diinginkan oleh Habib pada saat itu. "Apakah yang engkau inginkan?," tanya Rasulullah
Habib itu lalu meminta agar Nabi Muhammad menunjukkan mukjizat yang ia minta. "Aku ingin engaku membuat matahari terbenam dan bulan merendah ke bumi dan terbelah menjadi dua. Kemudian bulan itu bersatu lagi di atas kepalamu dan bersaksi atas kerasulanmu. Setelah itu bulan itu kembali lagi ke langit dan bercahaya seperti purnama dan selanjutnya terbenam kembali serta matahari muncul seperti sedia kala," ucap Habib
Mendengar permintaan Habib, sambil tersenyum Abu Jahal memuji permintaan Habib itu yang tak masuk akal. "Sungguh benar apa yang tuan katakan, permintaan tuan sungguh luar biasa," kata Abu Jahal
Rasulullah kemudian pergi sebentar dari hadapan Habin dan Abu Jahal menuju Jabal Abu Qubaisy untuk menunaikan shalat dua rakaat. Setelah itu, beliau berdoa kepada Allah SWT.
Baca Juga : 9 Amalan yang Diutamakan dalam Bulan Dzulhijjah
Lalu tiba-tiba datanglah malaikat Jibril yang membawa pesan dari Allah SWT untuk Nabi Muhammad. "Assalamualaikum ya Rasulullah. Allah menyampaikan salam kepadamu dan berfirman 'kekasihku janganlah engkau bersedih dan bersusah hati, aku selalu bersamamu. Pergilah dan temui mereka. Ketahuilah aku telah menundukkan matahari dan bulan, juga siang dan malam'," ucap malaikat Jibril.
Tiba-tiba hari beranjak sore dan matahari condong ke barat hingga akhirnya terbenam di ufuk barat. Semesta diliputi kegelapan kemudian muncul bulan purnama. Setelah bulan berada tepat di atas Rasulullah, beliau memberi isyarat dengan jarinya. Lalu, bulan itu bergerak turun dan berhenti di atas kepala Rasulullah SAW.
Selanjutnya bulan itu terbelah menjadi dua bagian persis seperti apa yang diminta Habib. Kemudian, bulan bersatu padu lagi di atas kepala Rasulullah dan bersaksi atas kerasulannya. "Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusannya"
Setelah itu bulan kembali naik ke langit dan matahari muncul kembali seperti semula, sebab saat itu belum waktunya untuk terbenam.
Namun, meskipun mukjizat telah ditampakkan di hadapan Habib dan Abu Jahal, keduanya tetap tidak percaya dan meyakini bahwa hal yang dilakukan Rasulullah itu adalah sihir. Mereka tetap tidak mau beriman meski semua permintaannya telah dikabulkan dan ditampakkan.
Adapun kisah tersebut diangkat oleh akun Tiktok @Ferry Rinaldi dari riwayat hadist Anas bin Malik RA. "Sesungguhnya ahli Mekkah pernah meminta kepada Rasulullah untuk memperlihatkan satu tanda bukti kepada mereka,"
Kemudian beliau memperlihatkan bulan yang terbelah dua hingga gunung Hira terlihat diantara kedua belahannya.
