free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Agama

9 Amalan yang Diutamakan dalam Bulan Dzulhijjah 

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : A Yahya

25 - Jun - 2023, 02:22

Placeholder
Lafadz bulan Dzulhijjah. (Foto: Google)

JATIMTIMES - Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu bulan yang istimewa dalam Islam. Sebab dalam bulan ini begitu banyak peristiwa yang terjadi pada nabi-nabi terdahulu. Seperti, 1 Dzulhijjah adalah hari di mana Allah mengampuni Nabi Adam AS di Arafah. Maka, Allah juga akan mengampuni dosa umat islam, apabila melaksanakan puasa Dzulhijjah di tanggal 1. 

Dalam bulan Dzulhijja ada banyak keutamaan dan pahala yang akan dilipatgandakan. Lantas berikut ini amalan di bulan Dzulhijjah:

1. Puasa Dzulhijjah

Baca Juga : Kasus Iuran Komite SMPN 3 Singosari Berlanjut, Wali Murid: Jika Sukarela, Tidak Ditetapkan Iuran Tiap Bulan

Amalan selanjutnya yang sangat dianjurkan adalah menunaikan puasa Dzulhijjah. Umat muslim disunnahkan untuk berpuasa selama sembilan hari pertama atau tanggal 1-9 Dzulhijjah.

Ummul Mu'minin Hafsah menuturkan, "Sesungguhnya, Rasulullah SAW berpuasa Asyura, sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah, dan tiga hari pada setiap bulan." (HR. Abu Dawud).

Selain itu, Hunaidah bin Kholid meriwayatkan dari istrinya yang memperoleh riwayat dari beberapa istri Rasulullah SAW, berkata: "Rasulullah SAW biasa berpuasa pada sembilan hari di awal bulan Dzulhijjah, pada hari Asyura (10 Muharram), dan tiga hari di setiap bulan" (HR. Abu Dawud).

Di antara para sahabat yang mempraktikkan puasa selama sembilan hari di awal Dzulhijjah adalah Ibnu Umar. Ulama lain seperti Hasan Bashri, Ibnu Sirin, dan Qatadah juga menyebutkan keutamaan berpuasa pada hari-hari tersebut. Dan, inilah yang menjadi pendapat mayoritas.

2. Melaksanakan Ibadah Haji

Haji merupakan rukun Islam kelima. Amalan ini wajib ditunaikan oleh umat Islam yang diberi kecukupan rezeki oleh Allah SWT.

Barang siapa menunaikan ibadah haji menurut cara dan tuntunan yang disyariatkan, maka atas izin Allah akan memperoleh balasan yang sangat agung, sebagaimana sabda Rasulullah SAW: "Umrah ke umrah adalah penghapus dosa di antara keduanya. Dan, haji mabrur tidak ada balasan baginya, kecuali surga." (HR. Bukhari dan Muslim).

3. Berpuasa di Hari Arafah

Hari Arafah jatuh pada 9 Dzulhijjah. Hari tersebut disebut sebagai hari penuh dengan keutamaan. Di antara beberapa keutamaan itu adalah sebagai hari pengampunan dosa serta hari bagi para jamaah haji untuk wukuf.

Bagi yang tidak haji, maka dianjurkan untuk berpuasa pada hari tersebut. Aisyah mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Tidak ada suatu hari yang Allah lebih banyak membebaskan seorang hamba dari api neraka, melainkan hari Arafah. Sesungguhnya, Allah mendekat dan berbangga di hadapan para malaikat-Nya seraya berkata, 'Apa yang mereka inginkan?" (HR. Muslim).

Oleh sebab itu, Rasulullah SAW menganjurkan kepada orang-orang yang tidak melakukan ibadah haji untuk berpuasa di hari Arafah. Sebagaimana hadits dari Abu Qatadah yang menjelaskan bahwa Rasulullah SAW ditanya tentang puasa Arafah, kemudian Rasulullah SAW menjawab, "Puasa Arafah menghapus dosa tahun yang lalu dan tahun yang akan datang." (HR. Muslim).

4. Takbir

Memperbanyak takbir tahlil, tasbih, istighfar, dan doa merupakan amalan sederhana yang dianjurkan dibaca pada bulan Dzulhijjah. Dzikir sangat dianjurkan pada seluruh waktu dan setiap keadaan, kecuali keadaan yang dilarang. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an QS. an Nisaa'[4]: 103) yang artinya:

Artinya: "Maka, apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian, apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya, shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman." (QS. an Nisaa'[4]: 103).

Dalam hal ini, Imam Bukhari menyebutkan dalam kitabnya, yang artinya: "Ibnu Abbas berkata, 'Berdzikirlah kalian kepada Allah dihari-hari yang ditentukan, yaitu sepuluh hari pertama Dzulhijjah dan juga pada hari-hari Tasyriq.' Ibnu Umar dan Abu Hurairah pernah keluar ke pasar pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah, lalu mereka bertakbir, lantas manusia pun ikut bertakbir. Muhammad bin Ali pun bertakbir setelah shalat sunnah."

5. Beramal Shalih

Memperbanyak amalan shalih bukan hanya ditujuan pada satu titik amalan saja. Diantaranya bagi yang tidak mampu berhaji, banyak amal shalih pada bulan Dzulhijjah yang dapat dilakukan.

Adapun amalan yang dimaksud antara lain salat sunnah, dzikir, sedekah, dan berbagai macam amalan lainnya.

Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa shalat Shubuh berjamaah kemudian duduk berdzikir hingga terbit matahari, setelah itu ia shalat dua rakaat, maka baginya pahala seperti pahala haji dan umrah." Rawi berkata: Rasulullah berkata, "Sempurna...sempurna...sempurna." (HR. Tirmidzi).

6. Salat Iduladha

Di bulan Dzulhijjah terdapat satu Hari Raya besar bagi umat Islam, yakni Idul Adha. Hari Raya Idul Adha jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah.

Hari raya adalah hari ketika umat Islam bersenang-senang dan bergembira sesuai dengan tuntunan syariat. Pada Hari Raya Idul Adha, umat Islam juga disunnahkan melaksanakan salat pada pagi hari, yakni salat Idul Adha.

Baca Juga : Kualitas Kursus HSK yang Bagus untuk Mahir Bahasa Mandarin

Menunaikan sholat Idul Adha bertujuan agar umat muslim benar-benar menyadari bahwa segala kenikmatan dan kesenangan yang mereka rasakan adalah karunia Allah SWT. Selain itu, agar tidak lupa atas kewajibannya untuk senantiasa bersyukur serta memuji kebesaran Allah SWT.

Mengenai sholat Idul Adha, Ibnu Abbas meriwayatkan sebuah hadits, "Rasulullah SAW pernah keluar pada Hari Raya Idul Adha atau Idul Fitri, lalu beliau mengerjakan shalat Id dua rakaat, namun beliau tidak mengerjakan shalat qabliyah maupun ba'diyah." (HR. Bukhari dan Muslim).

7. Berkurban

Idul Adha juga kerap disebut Idul Kurban atau Hari Raya Kurban. Hal ini lantaran Hari Raya Idul Adha identik dengan ibadah berkurban.

Berkurban dilakukan pada tanggal 10 Dzulhijjah dan hari Tasyriq. Amalan ini disunnahkan sebagaimana ajaran Nabi Ibrahim AS. Berkurban termasuk ibadah yang disyariatkan oleh Allah SWT berdasarkan al-Qur'an dan hadits.

Sebuah ayat yang menjadi pertanda disyariatkannya ibadah kurban adalah firman Allah SWT dalam QS. al-Kautsar [108]: 02 yang artinya berikut ini:   

"Maka, dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah." (QS. al-Kautsar [108]: 02).

Maksud kata "berkurban" dalam ayat tersebut ialah menyembelih hewan kurban. Penyembelihan hewan kurban ketika Hari Raya Idul Adha disebut al-udhhiyah, sesuai dengan waktu pelaksanaan ibadah tersebut. 

Sedangkan, makna al udhhiyyah menurut istilah adalah hewan yang disembelih dalam rangka mendekatkan diri pada Allah.

Abdullah bin Umar berkata, "Rasulullah SAW tinggal di Madinah selama sepuluh tahun, dan beliau selalu berkurban". Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa menyembelih hewan kurban setelah salat, maka sungguh telah sempurna penyembelihannya. Ia telah cocok dengan sunnah kaum muslimin." (HR. Bukhari dan Muslim).

8. Puasa Ayyamul Bidh

Amalan lain yang dianjurkan untuk dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah adalah puasa Ayyamul Bidh. Puasa ini dilaksanakan pada setiap pertengahan bulan dalam kalender Hijriah. Yaitu pada tanggal 13, 14, dan 15 Dzulhijjah.

Namun, yang perlu menjadi perhatian adalah umat Islam dilarang untuk berpuasa di hari tasyrik atau 3 hari setelah Idul Adha, yakni tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Sehingga amalan puasa Ayyamul Bidh Dzulhijjah bisa dilaksanakan pada 14 dan 15 Dzulhijjah. 

Melansir buku "Buka Puasa Bersama Rasulullah SAW" ditulis Muhammad Ridho al-Thurisinai ditegaskan bahwa menurut kebanyakan pendapat ulama tidak boleh berpuasa di hari Tasyrik. Alasannya merujuk pada sabda Nabi SAW: "Hari-hari Tasyrik adalah hari makan dan minum." (HR Muslim).

9. Membaca doa akhir tahun sebanyak 3 kali

Bulan Dzulhijjah berupakan bulan terakhir dalam kalender Islam atau Hijriah. Sehingga umat muslim dianjurkan untuk membaca doa akhir tahun sebanyak tiga kali.

Dikutip dari laman Majelis Ulama Indonesia (MUI), dalam penanggalan tahun Hijriah, hari baru dihitung saat waktu Maghrib. Itu artinya, doa akhir tahun dianjurkan dibaca antara setelah Ashar hingga sebelum Maghrib, pada hari terakhir bulan Dzulhijjah.

Berikut ini bacaannya:

Wa shallallaahu alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aalihii wa shahbihiiwa sallam. Allaahumma ma 'amiltu fi haadzihis sanati mimmaa nahaitani 'an-hu falam atub min-hu walam tardhahu walam tansahu wa halamta 'alayya ba'da qudratika 'ala uquubatii wa da'autanii ilattaubati min-hu ba'da jur'ati alaa ma'siyatika fa innii astaghfiruka fagfirlii wa maa 'amiltu fiihaa mimmaa tardhaahu wa wa'adtani 'alaihits-tsawaba fas'alukallahumma yaa karimu yaa dzal jalaali wal ikraam, an tataqabbalahu minnii wa la taqtha' rajai minka yaa karim, wa sallallaahu 'ala sayyidinaa muhammadin nabiyyil ummiyyi wa 'ala aalihii wa sahbihii wa sallam.

Artinya: "Semoga Allah melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad Saw., beserta para keluarga dan sahabatnya. Ya Allah, segala yang telah aku kerjakan selama tahun ini dari apa yang menjadi larangan-Mu, sedang kami belum bertaubat, padahal Engkau tidak melupakannya dan Engkau bersabar (dengan kasih sayang-Mu), yang sesungguhnya Engkau berkuasa memberikan siksa untukku, dan Engkau telah mengajakku untuk bertaubat sesudah melakukan maksiat. Karena itu, ya Allah, saya mohon ampunan-Mu dan berilah ampunan kepada saya dengan kemurahan-Mu. Segala apa yang telah saya kerjakan, selama tahun ini, berupa amal perbuatan yang Engkau ridhai dan Engkau janjikan akan membalasnya dengan pahala, aku mohon kepada-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pemurah, wahai Dzat Yang Mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan, semoga berkenan menerima amalku dan semoga Engkau tidak memutuskan harapanku kepada-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pemurah. Dan, semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan kepada junjungan kami, Muhammad, serta keluarga dan sahabatnya."

Demikian beberapa informasi tentang amalan baik di bulan Dzulhijjah. Semoga bermanfaat dan diamalkan ya!


Topik

Agama dzulhijjah keutamaan bulan dzulhijjah puasa arafah



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

A Yahya