JATIMTIMES - Baru-baru ini penyakit rabies tengah ramai diperbincangkan publik. Hal itu terjadi setelah seorang anak 6 tahun di Buleleng, Bali meninggal dunia pada Minggu (11/6/2023) usai memiliki riwayat digigit anjing satu bulan sebelumnya.
Tak tinggal diam, Vetenarian atau dokter hewan Muhammad Jami Ramadhan pun turut angkat bicara soal penyakit rabies. Dia membeberkan beberapa langkah yang harus dilakukan usai digigit hewan penular rabies, melalui akun Twitternya @djamtjoek.
Baca Juga : Viral, Masak Nasi 7 Jam Tak Matang di Hajatan, Ini Sosok yang Ganggu dan Tips Mengatasinya
Berikut ini tips pertolongan pertama setelah digigit hewan penular rabies:
1. Cuci luka dengan detergent di bawah air mengalir;
2. Detergent diharapkan dapat meluruhkan amplop virus sehingg mengurangi resiko invasi virus masuk ke dalam tubuh;
3. Segera ke RS terdekat supaya ditangani langsung oleh dokter.
Perlu diingat, kata Jami, Rabies merupakan penyakit infeksi virus mematikan yang menyerang sistem saraf. Cara penularannya melalui air liur hewan terinfeksi baik lewat gigitan langsung atau luka terbuka.
Artinya, jika ada hewan penular rabies menjilat tubuh manusia dan manusia memiliki luka terbuka, maka kemungkinan virus mematikan tersebut telah menular ke manusia.
Lebih lanjut, Jami menjelaskan jika penyakit ini bisa menyerang hewan dan manusia yang juga merupakan salah satu penyakit zoonosis prioritas di Indonesia. Hanya saja, penular utama virus rabies adalah anjing.
"Kenapa? Asal rabies dari alam, satwa liar yang berpotensi membawa virus masuk ke pemukiman lalu menyerang hewan yang ada dalam pemukiman tersebut, biasanya anjing yang berkeliaran," ungkap Jami, dikutip Twitternya, Minggu (18/6/2023).
"Dari anjing yang terinfeksi tersebut baru bisa menularkan ke manusia," imbuh Jami.
Menurut Jami, jika manusia telah digigit hewan rabies, maka cepat atau lambat akan timbul gejala. Hal itu bergantung pada lokasi tubuh mana yang digigit.
"Semakin dekat dengan kepala (yang digigit), maka semakin cepat (virus mengenai otak)," jelas Jami.
Beberapa penelitan disebutkan bahwa virus rabies yang masuk ke tubuh dapat menyerang sistem saraf dengan kecepatan rata-rata 3mm/jam sampai menembus ke otak.
Lantas apa saja hewan yang bisa menularkan rabies? Berikut ini rinciannya:
Satwa liar (pembawa virus)
- Rakun
- Rubah
- Possum
- Sigung
- Musang
- Kelelawar
Hewan domestik/ peliharaan (yang bisa terkena)
- Kucing
- Anjing
- Monyet
- Sapi
- Kuda
- Kelinci
Jami menegaskan bahwa rabies bisa ditularkan ke hampir semua spesies mamalia. Umumnya pada anjing dan kucing apabila sudah terinfeksi rabies akan menimbulkan gejala berikut ini:
- Lebih agresif
- Hipersalivasi
- Takut air
- Takut cahaya
- Kejang-kejang
- Paralisis
Oleh karenanya, Jami meminta agar hewan terduga rabies harus diisolasi selama 7-14 hari. Bila hewan peliharaan benar terjangkit, maka kematian akan terjadi saat observasi.
Perlu diketahui, pencegahan penularan rabies dilakukan dengan melakukan vaksinasi rabies rutin pada hewan peliharaan. Kata Jami, program vaksinasi rabies gratis bagi hewan peliharaan dan sudah menjadi program pemerintah setiap tahunnya.
Baca Juga : Rumah Sewa Mantan Rektor Prof Bisri Digembok Paksa Pemilik Rumah, Berikut Kronologisnya
"Hubungi puskeswan & klinik hewan swasta terdekat untuk info lebih lanjut ya," kata Jami.
Sementara program vaksinasi rabies rutin untuk manusia, saat ini hanya diwajibkan bagi pekerja yang berhubungan dengan hewan/ kesehatan hewan. Itu karena mereka bisa kontak langsung dengan hewan penular Rabies.
"Tapi kalau mau jaga-jaga untuk perlindungan diri, boleh-boleh aja," tegas Jami.
Sebelumnya, video seorang anak perempuan berusia 6 yang terkena rabies dirawat di rumah sakit viral di media sosial. Hingga rabies trending dan menjadi peringatan bagi warganet yang memiliki hewan peliharaan.
Dalam video yang beredar, salah satunya diunggah akun Twitter @Heraloebss, tampak anak terkena virus Rabies tersebut kejang-kejang saat minum. Dia mengeluhkan tidak bisa minum air, nyeri saat menelan, gelisah, serta takut angin.
Dalam video itu juga terlihat anak ketakutan saat disuruh minum air putih, karena saking sakitnya saat menelan air. Sementara menurut keterangan RSUD Buleleng, kondisi pasien melemah, disertai gelisah, pandangan kosong, panas berkeringat, dan halusinasi.
Hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia dengan penyebab langsung gagal napas, dengan penyebab dasar encephalitis rabies.
Dalam narasi yang beredar viral juga dijelaskan jika anak tersebut memiliki riwayat digigit anjing saat hendak mengambil mainan di kolong tempat tidurnya. Anjing yang menggigitnya masih berusia 5 bulan dan belum divaksin rabies.
Usai digigit, luka pada anak tersebut hanya dibersihkan menggunakan sabun dan air mengalir. Karena luka pada tangan kiri pasien kecil dan dirasa aman, sehingga tidak dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan vaksin anti rabies (VAR).
Sementara anjing yang menggigit telah dibunuh oleh bapak anak tersebut. Namun satu bulan kemudian, barulah anak tersebut mengalami tanda-tanda hydrofobia.