JATIMTIMES - Sosok terduga teroris yang ditangkap di Desa Boro, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, diungkap teman sekolahnya. Pria yang diketahui bernama ES ini menurut DB (initial) yang juga teman di sekolah dasar merupakan montir di salah satu bengkel.
"Atas nama ES, pekerjaan montir bengkel mobil. Itu teman saya SD," kata DB sambil memberitahu arah-arah rumah yang ditempati usaha.
Baca Juga : Bupati Maryoto Birowo Buka Rembug Stunting Kabupaten Tulungagung Tahun 2023
Selain merupakan seorang montir, ES juga sangat aktif dalam kegiatan masjid di daerah Ngujang.
"Kesehariannya biasa kerja betulin mobil rusak, terus aktif di kegiatan masjid di daerah (Desa) Ngujang," imbuhnya.
DB pun mengirim screenshot akun Facebook milik ES yang memang sering memposting kegiatan menservis mobil sebagai usahanya.
"Tiap hari bikin status benerin mobil sama kegiatan keagamaan, kebetulan saya punya no hp nya," ungkapannya.
Seperti diketahui, terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Antiteror di Desa Boro, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, berinitial ES alias L. Penangkapan yang dilakukan pada Minggu (4/6/2023) sekira pukul 12.00 wib ini disampaikan oleh Mabes Polri.
"Pada hari Minggu, 4 Juni 2023 pukul 12.05 WIB telah berhasil ditangkap 1 tersangka terduga teroris atas nama ES Alias L di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur," kata Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan dalam keterangannya, dikutip dari Okezone.
Polisi masih mendalami keterlibatan L dalam organisasi teroris, namun L disebut pernah bertolak ke Yaman bersama 4 orang temannya pada tahun 2014, silam.
"Tersangka ES Alias L berangkat ke Yaman pada 14 Desember 2014 bersama 4 rekan lainnya yakni HS, AAK, MT, dan MAA yang difasilitasi oleh ABU (menurut keterangan MT). Terkait hal tersebut saat ini masih terus dilakukan pengembangan," terang Ramadhan.
Baca Juga : Nakes Tolak Omnibus Law RUU Kesehatan di Depan Gedung DPR, Ancam Mogok Nasional
Sebelumnya, saat dikonfirmasi, Sutrisno Kepala Desa Boro juga membenarkan adanya penangkapan terhadap terduga teroris di desanya ini.
"Benar, memang warga kami," kata Sutrisno, melalui jaringan WhatsApp, saat dikonfirmasi, Minggu (4/6/2023).
Terduga yang ditangkap Densus 88 Anti Teror ini menurutnya tidak pernah bermasyarakat.
"Orangnya tidak pernah bermasyarakat," terangnya.
Kepala desa saat dikonfirmasi masih mengikuti kegiatan, sehingga belum menjelaskan secara detail sosok terduga teroris yang dimaksud ini.