JATIMTIMES - Beberapa waktu belakangan ini masyarakat dihebohkan dengan dugaan aksi hacker yang menyerang sistem information and technology (IT) PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk atau BSI. Terkait aksi peretasan tersebut, sejumlah pihak terkait telah berupaya mencari solusi dari permasalahan tersebut.
Sementara itu, guna mengantisipasi adanya aksi serangan siber, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang juga telah mempersiapkan beberapa skema pengamanan. Namun, skema tersebut juga bisa diterapkan oleh masyarakat secara umum.
Baca Juga : Sosialisasi SPBE, Kadiskominfo: Dibutuhkan Sinergi dan Kalaborasi Semua OPD
Lantas apa itu hacker dan solusi untuk mengantisipasi terjadinya peretasan? Berikut penjelasan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kadiskominfo) Kabupaten Malang Ricky Meinardhy.
"Kejahatan siber itu salah satunya hacker. Itu yang harus bagaimana kita bisa mengantisipasi atau mengatasinya," ucapnya.
Biasanya, lanjut Ricky, para hacker akan menyerang website sebelum akhirnya mengakses apa yang mereka kehendaki. "Hacker kemudian peretasan data. Ada beberapa hal yang misalnya domain atau hosting kita diganggu oleh beberapa hacker," imbuhnya.
Walau demikian, terdapat beberapa cara untuk mencegah terjadinya peretasan. Satu di antaranya dengan mempersiapkan beberapa piranti guna menangkal kejahatan siber tersebut.
"Harus bisa kita atasi. Dan memang ada piranti-piranti khusus yang harus kita siapkan," jelasnya.
Demi pertimbangan keamanan, beberapa piranti guna menangkal serangan hacker tersebut tidak dijelaskan secara gamblang. Namun, Ricky menyebut, salah satu piranti yang bisa mencegah peretasan adalah Firewall. "Jadi, ada piranti seperti misalnya Firewall," ungkapnya.
Dijelaskan Ricky, Firewall merupakan salah satu piranti yang pertama menghadang jika ada aksi peretasan. Selain itu, Firewall bisa mencegah adanya virus yang masuk pada software.
Baca Juga : Ratusan Pendonor Darah Dapat Apresiasi dari Wali Kota Malang
"(Firewall) salah satu piranti yang bisa menghadang pertama apabila ada hecker ataupun ada virus yang akan masuk mengganggu," tukasnya.
Merujuk pada pemberitaan kumparan.com, pada umumnya sistem operasi pada laptop memiliki Firewall bawaan. Firewall sendiri merupakan program perangkat lunak yang dapat mencegah akses ilegal ke atau dari jaringan pribadi.
Ada baiknya, sebelum mengakses internet, terlebih dahulu pastikan Firewall pada perangkat telah aktif. Berikut cara mengaktifkan Firewall:
Pertama klik ikon 'Search' pada taskbar, kemudian ketik ‘Firewall’. Setelahnya pilih ‘Windows Firewall’. Kemudian, pada tampilan menu Windows Firewall, silahkan klik ‘Turn Windows Firewall on or off’. Setelah itu pilih ‘Turn on Windows Firewall’ dan pilih ‘Notify me when Windows Firewall Blocks a New Program’. Terakhir kalian tinggal klik OK.