JATIMTIMES - Angka kecelakaan saat mudik lebaran Idul Fitri 1444 hijriah 2023 mencapai 23 kejadian. Angka tersebut mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan data mudik lebaran pada tahun sebelumnya.
Meski mengalami peningkatan secara kuantitas, namun data fatalitas kecelakaan yang tercatat selama mudik lebaran Idul Fitri 1444 hijriah 2023 mengalami penurunan jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca Juga : Anak Sulung AKBP Achiruddin Hasibuan Klarifikasi: Bukan Penganiayaan, Tapi Perkelahian
"Tingkat laka lantas sendiri ada peningkatan, tetapi tidak signifikan dari tahun yang lalu," kata Kasatlantas Polres Malang AKP Agnis Juwita Manurung saat ditemui disela-sela agenda pemberangkatan balik mudik gratis di Lapangan Satya Haprabu Polres Malang, Jumat (28/4/2023).
Agnis menyebut, penyebab adanya peningkatan kecelakaan selama mudik lebaran tahun ini tidak terlepas dari lonjakan volume pemudik. Di mana, beberapa tahun sebelumnya memang ada pembatasan lantaran adanya pandemi Covid-19.
"Karena memang mobilitasnya juga yang jauh lebih tinggi dan juga tingkat volume kendaraan yang lebih banyak. Hal itu juga menyertai adanya peningkatan (kecelakaan), tapi tidak yang berkali lipat dari tahun yang lalu," tuturnya.
Hingga saat ini, diterangkan Agnis, data kecelakaan sejak awal berlangsungnya Operasi Ketupat Semeru 2023 telah terjadi sebanyak 23 kejadian. Data tersebut mengalami peningkatan sebanyak empat kejadian jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Jadi tahun lalu itu dalam Operasi Ketupat itu 19 kejadian, tapi tahun ini kita sampai dengan kemarin (Kamis, 27/4/2023) itu sudah 23 kejadian laka," terang Agnis.
Dari jumlah tersebut, didominasi oleh masyarakat lokal. Sebab, kecelakaan yang menimpa pemudik hanya ada satu kejadian. "Tapi yang perlu kita pelajari, ini yang terjadi laka yang benar-benar pemudik yang kami dapat datanya itu hanya satu. Yaitu waktu di jalur Malang - Blitar," imbuhnya.
Baca Juga : Pasca Lebaran di Kota Batu, Volume Sampah Tertinggi 157 Ton per Hari
Anggota Polri dengan pangkat tiga balok ini menambahkan, peristiwa kecelakaan yang menimpa masyarakat lokal tersebut diantaranya terjadi saat agenda silahturahmi.
"Memang ada beberapa yang terjadi di wilayah jalur pemudik, seperti di jalur Karangploso, jalur Malang - Blitar ini mungkin ada beberapa. Tapi bukan pemudik, kebanyakan adalah warga lokal yang mungkin pada bersilaturahmi atau kegiatan lain. Namun yang benar-benar pemudik ini hanya satu," ungkapnya.
Meski tidak merinci jumlah korban yang terlibat dalam kecelakaan. Namun Agnis memastikan hanya tingkat kecelakaan yang mengalami peningkatan selama arus mudik lebaran Idul Fitri 1444 hijriah 2023. Sebab, tingkat kecelakaan parah atau fatalitas mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. "Korban fatalitasnya menurun," tukasnya.
Sekedar informasi, Operasi Ketupat Semeru 2023 berlangsung selama dua minggu. Yakni mulai 18 April hingga 1 Mei 2023 mendatang. Sehingga data kecelakaan selama mudik lebaran belum final. Mengingat Operasi Ketupat Semeru 2023 masih menyisakan beberapa hari kedepan.