free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Penanggulangan Bencana Longsor di Malang Barat, Bupati Sanusi: Harus Reboisasi, tapi Tidak Instan

Penulis : Tubagus Achmad - Editor : Yunan Helmy

28 - Apr - 2023, 04:11

Placeholder
Bupati Malang HM Sanusi usai meninjau lokasi banjir bandang yang membawa banyak bongkahan kayu di Desa Ngantru, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Senin (17/4/2023). (Foto: Tubagus Achmad/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang terus berupaya melakukan penanggulangan bencana tanah longsor di tiga kecamatan yang terletak di kawasan Malang Barat. Mulai dari Pujon, Ngantang hingga Kasembon. 

Menurut Bupati Malang HM. Sanusi, satu-satunya cara untuk menanggulangi bencana tanah longsor di tiga kecamatan yang berada di wilayah Malang Barat yakni dengan melakukan reboisasi atau program penghijauan kembali lokasi hutan yang sudah gundul. 

Baca Juga : Program Bedah Rumah Ditarget 500 Unit, Bupati Malang: Satu Rumah Rp 20 Juta

"Kalau menurut saya (penanggulangan bencana tanah longsor di Malang Barat), nggak ada jalan lain. Harus ada reboisasi dan penataan. Itu pun nggak bisa instan," ungkap Sanusi. 

Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Malang itu menjelaskan, program reboisasi di hutan-hutan yang berada di wilayah Malang Barat dapat dilakukan, namun tidak bisa secara instan menanggulangi bencana tanah longsor. 

Pasalnya, menurut Sanusi, ketika lokasi-lokasi hutan dilakukan reboisasi, akar-akar dari pohon yang ditanam kembali tidak dapat langsung mengikat ke dalam tanah. 

"Nanti lima sampai enam tahun baru ada pengikatnya. Kalau nggak ada pengikatnya, setiap hujan akan longsor. Mesti banjir, karena tanahnya sudah tidak ada ikatan dari akar-akar pohon," ujar Sanusi. 

Terlebih, jika dilihat dari foto udara, banyak hutan-hutan di Kabupaten Malang yang mengalami kegundulan, diduga akibat banyaknya pohon yang ditebangi. 

"Siapa yang nebangi nggak tahu. Yang jelas kalau saya naik udara sudah gundul semua di Malang ini. Kalau lewat foto udara kelihatan. Saya coba naik helikopter itu banyak hutan itu tinggal tertentu," terang Sanusi. 

Sanusi pun sempat membandingkan dengan Kota Malang terkait orang-orang yang melakukan penebangan pohon secara ilegal dapat dikenakan denda. Namun, di Kabupaten Malang tidak dapat menerapkan kebijakan seperti itu. 

"Kalau di Kabupaten kan nggak bisa (menerapkan kebijakan denda bagi penebangan pohon ilegal), karena ada pengelolaan dari Perhutani itu," kata Sanusi. 

Baca Juga : Lanjutkan Anjangsana di Hari Kedua Kerja, Bupati Temukan Sejumlah ASN Belum Masuk Kerja

Dirinya pun meminta kepada pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI agar dapat melihat kondisi hutan di Kabupaten Malang dan segera mengambil kebijakan yang tepat sasaran. 

"Harusnya pemerintah pusat melihat ini dan mengambil kebijakan. Kalau menurut saya untuk sementara dihentikan pemotongan kayu, moratorium," tegas Sanusi  

Sanusi pun mengusulkan kepada jajaran KLHK RI agar melakukan moratorium terhadap pengelolaan hutan, utamanya di wilayah Kabupaten Malang. Pasalnya, hal itu jika tidak segera ditangani dengan serius akan berdampak pada kehidupan masyarakat. 

"Mestinya kalau bisa dan sudah saya usulkan, ya moratorium di Jawa ini nggak ada penebangan kayu. Akibatnya mesti banjir," ujar Sanusi. 

Pihaknya mengaku telah melakukan koordinasi dengan jajaran KLHK RI terkait usulan moratorium pengelolaan hutan di wilayah Kabupaten Malang. Namun, hingga saat ini masih belum ada tindaklanjut dari pihak KLHK RI terkait usulan tersebut. 

"Saya sudah pernah ngomong ke menteri, tapi nggak tahu kapan akan dilakukan. Kalau nggak moratorium, ya generasi muda terima banjir terus," pungkas Sanusi. 


Topik

Pemerintahan Sanusi reboisasi penghijauan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Tubagus Achmad

Editor

Yunan Helmy