JATIMTIMES - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang sedang gencar-gencarnya menjalankan program bedah rumah. Sasarannya adalah rumah warga tak layak huni. Terutama rumah para warga yang kurang mampu.
Targetnya, akan ada sekitar 500 unit rumah tak layak huni yang bakal masuk dalam program bedah rumah. Bupati Malang HM. Sanusi menyebut satu unit rumah yang masuk dalam program bedah rumah bakal dialokasikan senilai Rp 20 juta.
Baca Juga : Lanjutkan Anjangsana di Hari Kedua Kerja, Bupati Temukan Sejumlah ASN Belum Masuk Kerja
"Kalau bedah rumah itu satu rumah (dianggarkan, red) Rp 20 juta," kata bupati Malang.
Guna mengoptimalkan sasaran dalam program bedah rumah, Pemkab Malang telah melaksanakan agenda Sambang Dusun Terpencil (SamDusCil). Dalam agenda tersebut, sejumlah dusun terpencil telah ditinjau langsung oleh bupati Malang beserta rombongan.
Terbaru, bupati Malang beserta rombongan melaksanakan agenda Sambang Dusun Terpencil di beberapa dusun yang tersebar di Kecamatan Gedangan, Dampit, dan Kecamatan Tirtoyudo, Selasa (18/4/2023). Dalam tinjauannya, bupati Malang menemukan setidaknya dua rumah warga kurang mampu yang masuk dalam kategori program bedah rumah.
"Ada dua, nanti bersama pihak terkait akan diupayakan untuk dilakukan bedah rumah," ujarnya.
Sekadar informasi, beberapa pihak terkait yang bakal dilibatkan dalam program bedah rumah tersebut selain jajaran organisasi perangkat daerah (OPD), Pemkab Malang juga akan melibatkan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
Baca Juga : Polisi Dalami Kecelakaan Beruntun di Pagak yang Diduga Dipicu karena Sopir Mabuk Miras
Keterlibatan Baznas dalam program bedah rumah tersebut juga disampaikan oleh Khoirul Hafiz Fanani selaku kepala Baznas Kabupaten Malang. Pihaknya menyebut, tahun ini program bedah rumah ditargetkan bakal menyasar 500 unit rumah tak layak huni. "Mudah-mudahan bisa sampai 500 tahun ini (2023)," ucapnya.
Dari target tersebut, menurut Hafiz, telah terealisasi sekitar 25 persen. "Sampai saat ini 124," tukasnya.
