JATIMTIMES - Puluhan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di wilayah Kabupaten Gresik mendapat pelatihan sekaligus dilibatkan pada acara Bazar Jajanan Tradisional.
Bazar bertajuk Kelompok Jajanan Masyarakat Sekitar (Lontar) itu sengaja digelar untuk pemberdayaan dan mengembangkan potensi masyarakat sekitar perusahaan.
Baca Juga : 6 Ide Hampers Lebaran Cocok Dibagikan Sahabat, Kolega hingga Keluarga
VP Komunikasi Korporat Petrokimia Gresik, Rama Yusron Harbiansyah mengatakan, sebanyak 32 pelaku UMKM yang dilibatkan.
Mereka berasal dari Desa Roomo, Kelurahan Tlogopojok, Lumpur, Karangturi, Karangpoh, Sukorame, Kroman dan Kelurahan Ngipik. "Kegiatan ini digelar selama dua hari, mulai tanggal 4 - 5 April kemarin," imbuhnya.
Pelaku UMKM yang terlibat merupakan gabungan dari kalangan ibu-ibu PKK dan Sekar Mamamia (Sekolah Kader Mama & Pemuda Petrokimia) sekitar perusahaan.
"Di perusahaan banyak ibu-ibu yang membuka usaha jajanan tradisional, seperti jenang jubung, telur bader, bubur masin, dan jajanan maupun minuman lainnya," katanya.
Rama menjelaskan, pelaku UMKM sebagai salah satu pilar perekonomian Indonesia. Utamanya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pasca pandemi Covid-19.
"Bazar ini selain jadi tempat mengembangkan potensi juga dapat menjadi media promosi, sehingga produk dari masyarakat sekitar perusahaan banyak dikenal," urainya.
Sebelum mengikuti Bazar, para peserta mendapat pelatihan pembuatan berbagai jenis kue kering dan basah. Sehingga para peserta dapat mengembangkan usaha mereka agar semakin menarik dan diminati.
Baca Juga : Pasca-Diterpa Isu Penipuan di Jember, MPM Jatim Pastikan Konsumen Aman dan Nyaman Beli Motor di Dealer Honda
Kegiatan ini merupakan salah satu dari program kepedulian perusahaan terhadap pelaku UMKM. Sejak tahun 1981, Petrokimia Gresik proaktif dalam memberikan kontribusi pada pengembangan UMKM di Indonesia.
Dan sejak tahun 2021, program tersebut bertransformasi menjadi program Mitra Kebanggaan (Mangga).
Di tahun 2022, Petrokimia Gresik melalui Program Mangga telah membantu 337 UMKM yang tersebar di Jawa Timur, Jawa Tengah, D.I Yogyakarta dan sekitarnya, dengan penyaluran dana bergulir mencapai Rp 41,8 miliar.
"Sesuai arahan Menteri BUMN, Bapak Erick Thohir, program TJSL BUMN harus fokus pada tiga bidang, salah satunya pendampingan UMKM," pungkas Rama.
Christanty asal Kelurahan Karangpoh mengaku semakin percayadiri membuka usaha jajanan tradisional. "Saya memperoleh banyak ilmu dari pelatihan Lontar yang sebelumnya telah diberikan," tandasnya.