free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Profil

Mengenal Lebih Dekat DR. Ir. Slamet Soedarsono, MPP, QIA, CRMP, CGAP, CACP (bagian 2)

Sejak Sekolah, Menyimpan Multi Talenta

Penulis : Anang Basso - Editor : Nurlayla Ratri

05 - Apr - 2023, 23:08

Placeholder
DR. Ir. Slamet Soedarsono, MPP, QIA, CRMP, CGAP, CACP

JATIMTIMES - Tamat dari TK Trisula II Kota Blitar, DR. Ir. Slamet Soedarsono MPP, QIA, CRMP, CGAP, CACP melanjutkan sekolahnya di SD Negeri IV Bendogerit.

Sebagaimana anak-anak lainnya, masa kecil pria yang kini yang baru saja mengakhiri tugas sebagai Deputi dan mengemban tugas baru sebagai Perencana Ahli Utama di Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) ini, juga mengisi hari-harinya dengan belajar dan bermain.

Baca Juga : Tips Merawat Buku agar Tetap Awet

Teman sekolah Slamet Soedarsono, saat di bangku SD salah satunya adalah Rachmad Hariadi yang menjalin persahabatannya sejak bulan April 1974.

Perkenalan hingga persahabatan yang terjadi ini diawali saat masuk sekolah Dasar (SD) Negeri Bendogerit IV, Kota Blitar.

Tidak hanya di SD, Rachmad dan Darsono berteman satu sekolah, namun hingga SMP rupanya mereka juga meneruskan jalinan emosionalnya hingga lulus pada tahun 1977.

"Kemudian berlanjut ke SMA Negeri Blitar dan lulus tahun 1981," cerita Rachmad.

Di SD Negeri IV Bendogerit, Rachmad memaparkan jika ia merupakan murid pindahan dari SD Antapani, Kecamatan Cicaheum, Bandung, Jawa Barat.

"Maka perlu penyesuaian dengan guru kelas, pelajaran serta buku bukunya. Selain itu juga penyesuaian dengan  lingkungan kelas dan sekolah, serta teman baru," ucapnya.

Yang sangat diingat Rachmad, ia bersama Darsono merasa cocok dan saling berinteraksi dan belajar bersama di rumah.

"Kami berdua jadi cocok untuk saling berinteraksi belajar bersama di rumah untuk menambah saling berbagi dan membantu kemungkinan ada kesulitan dalam menerima maupun menjawab serta menyelesaikan soal-soal pelajaran selama di klas maupun saat ada PR (pekerjaan rumah)," ungkapnya.

Saking dekatnya, pria yang punya enam saudara ini mengatakan jika Slamet Soedarsono mempunyai 5 saudara dan ia merupakan anak bungsu.

"Dia anak bungsu dari lima saudara, sedangkan saya anak pertama dari enam saudara," imbuhnya.

Hari-hari dilalui dengan sangat aktif sebagai sahabat yang tinggal di kota Blitar. Bahkan, di luar sekolah antara Rachmad dan Slamet Soedarsono ini jika sore hari senggang selalu menyempatkan diri berolahraga berupa main bola voli.

"Lapangannya mini ukuran 3 kali 6 meter, bola nya plastik dan tempat itu bekas garasi mobil rumah milik keluarganya," bebernya.

Bidang lain yang selalu diikuti bersama diantaranya kegiatan ekstra kurikuler seperti Pramuka dan bola voli dengan lapangan besar bersama teman sekelas.

"Sekali tempo akhir pekan rekreasi bersepeda di lingkungan sekitar Kota Blitar. Atau ikut serta dengan orang tua kami piket pekerjaan di proyek Bendungan Wlingi Raya," kuat ingatan Rachmad menceritakan kisah asyiknya bersama Darsono semasa kecil.

Meski mereka bersahabat kental, persaingan meraih prestasi tetap kompetitif. Misalnya, mereka komitmen sportif tidak saling membantu jawaban soal saat ada tugas atau ujian di sekolah.

Di malam hari saat belajar bersama, dua sahabat ini juga saling melengkapi saat kesulitan dalam hal pelajaran kelas.

"Intensif belajar bersama petang hari di rumah beliau, bila ada agenda ulangan atau test," tambahnya.

Saking akrabnya, guru kedua sahabat yang selalu rapi dan tertib ini sampai hafal dan mempercayakan kepengurusan kelas hingga Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) pada mereka.

"Rapi dan tertib dalam buku-buku catatan dari pelajaran di kelas dan ikut serta less privat untuk mata pelajaran utama. Dengan melihat hasil studi dan evaluasi, maka kami sering di tunjuk dalam kepengurusan kelas , atau organisasi sekolah. Bahkan, menjadi perwakilan sekolah dalam Cerdas Cermat tingkat SD," tandasnya.

Kepala SDN 1 Bendogerit, Sunarti mengatakan jika sekolahnya merupakan merger dari beberapa sekolah. Salah satu yang menjadi satu dengan SDN 1 Bendogerit adalah SDN IV yang dahulu menjadi tempat belajar Slamet Soedarsono.

"Seiring adanya regulasi, tahun 2003 SD Negeri Bendogerit IV digabung ke SDN 1 Bendogerit ini," ucap Sunarti.

Alasan penggabungan ini, bangunan sekolah berada dalam satu halaman yang kemudian di satukan dalam satu manajemen pengelolaannya.

Ia membenarkan, nama Slamet Soedarsono tercatat sebagai alumni sekolah yang saat ini menjadi SD Negeri 1 Bendogerit ini.

Bahkan, ia bangga setelah mengetahui jika alumninya masuk menjadi salah satu calon anggota BPK RI.

"Alhamdulillah, sungguh kami bangga ada alumni yang menjadi salah satu calon anggota BPK RI," tuturnya.

Saat ini, nama Slamet Soedarsono memang masuk dalam 14 nama yang diputuskan oleh Komisi XI DPR RI sebagai Calon Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia.

Nama Slamet Soedarsono sendiri tercatat dalam urutan ke-7 yang masuk untuk mengikuti seleksi berikutnya berupa uji kelayakan atau fit and proper test.

Kepala SMPN 3 Blitar, Much. Asyhari membernarkan jika Slamet Soedarsono merupakan alumnus dari sekolah yang berada di Jl. Ciliwung 176, Tanggung, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar ini.

Dari data yang diberikan, nama Slamet Soedarsono adalah siswa lulusan tahun 1977 dengan nomor Induk 2569.

Asyhari mengaku bangga, salah satu alumni di sekolah yang ia pimpin saat ini, merupakan orang penting di negeri ini.

"Tentunya kami memberi ucapan selamat dan ikut bangga karena salah satu alumni SMP 3 kota  Blitar terpilih dalam prestasi yang sangat penting di pemerintahan  Indonesia," katanya .

Selaku kepala sekolah, Asyhari mendoakan agar dengan yang dicapai oleh Slamet Soedarsono dapat memberikan berkah.

"Kami juga selalu berdoa semoga bapak benar-benar amanah dan membawa berkah bagi bangsa Indonesia," ucapnya.

Adik Kelas di SMP Negeri 3 Blitar, Septina Candra Sari, SE.Ak yang juga salah satu pengurus di Paguyuban Blitar Raya mengatakan, sosok Slamet Soedarsono merupakan orang yang disiplin, teliti dan detail dalam segala hal.

"Mungkin karena latar belakangnya auditor ya, segala sesuatu itu dia pastikan berjalan dengan persiapan yang matang dan detail tanpa ada yang kurang. Sehingga, kegiatan yang direncanakan benar-benar berjalan dengan baik," ucapnya.

Sari juga mengatakan, dalam Paguyuban seorang Slamet merupakan orang yang humble dan santai.

"Beliau kesehariannya dalam Paguyuban ya santai, humble dan merupakan panutan yang ramah," tuturnya.

Namun, saat ia menjalankan tugasnya sebagai birokrat, sosok Slamet Soedarsono merupakan pejabat yang sangat profesional dan dapat menempatkan dirinya dengan baik.

"Beliau juga dapat serius dan benar-benar orang yang bertanggung jawab dengan tugas dan posisinya," imbuhnya.

Slamet Soedarsono adalah putra dari  Almarhum Mayor Hambali dan dilahirkan di Nganjuk pada tanggal 7 Juli 1962.

Sang ayah, wafat di usia 47 tahun dan saat itu menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kota Blitar.

Ibundanya bernama Almarhumah Tatiek Soebekti, seorang PNS di Pengadilan Negeri Blitar dan menjabat sebagai Kepala Bagian (Kabag) Statistik dan Dokumentasi.

Baca Juga : Presiden Jokowi Minta RUU Perampasan Aset Segera Disahkan: Prosesnya Sudah Berjalan

Kemudian, Tatiek Soebekti juga menjabat sebagai anggota DPRD kota Blitar.

Bersama orang tuanya, Slamet Soedarsono kecil hingga remaja tinggal dirumahnya di Jalan Jaksa Agung Soeprapto Blitar.

Rumah yang berada di timur Kejaksaan Negeri Blitar ini, sekarang telah menjadi Restoran Waralaba.

Berhasil menjadi pejabat, Slamet Soedarsono kemudian tinggal di Jakarta.

Bahkan, di Jakarta ia juga dipercaya menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) Paguyuban Blitar Raya dan sudah ia jabat selama empat tahun.

Di Paguyuban Blitar Raya ini orang-orang penting dan sukses dari Blitar juga masuk dalam struktur kepengurusan.

Ada nama mantan Wakil Presiden Republik Indonesia, Profesor Budiono duduk sebagai Penasehat Paguyuban.

Ketua Umum Paguyuban saat ini mantan Panglima TNI, Laksamana (Purn) Agus Suhartono.

Kemudian mantan Dirut Pelni Angkasa Pura 1, Dirut Pelni, Dirut Angkasa Pura 1, Direksi PT KAI, Direksi PT Indosat, Mas Wimbo sebagai Wakil Ketua Umum.

Pejabat BRI, Hari Siaga menjabat sebagai Bendahara Paguyuban ini.

Nama lain yang mengisi struktur paguyuban adalah Prof. Ali Ghufron Mukti yang saat ini sebagai Dirut BPJS, sebagai Dewan Pakar.

Mayjen (Purn) Yani  sebagai Ketua Bidang Sosbud pernah menjabat Ketua Badan Sensor Film.

Nama lain, Supranawa Yusuf, yang memperkuat Slamet Soedarsono dalam kesekretariatan sehari-hari dan ia merupakan Wakil Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN).

Paguyuban Blitar juga unik,  karena saat ini Ketua dan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi DKI Jakarta adalah putra Blitar.

Inilah Profil DR. Ir. Slamet Soedarsono, 
MPP, QIA, CRMP, CGAP, CACP, saat ini.

Sekolah TK, SD, SMP hingga SMA ia tempuh di kota Blitar.

Paska SMA, Slamet Soedarsono kemudian kuliah di jurusan Sosial Ekonomi, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB), lulus tahun 1987.

Kemudian, ia melanjutkan kuliahnya di S2 (Pascasarjana) mengambil fakultas Kebijakan Publik, Universitas Saitama, Jepang dan lulus tahun 1994.

Karier gemilang dalam mendedikasikan diri ke negara juga dibuktikannya, ia punya pengalaman panjang menduduki jabatan di luar sebagai Deputi di Bappenas.

Ia pernah dipercaya menjadi Panitia Seleksi (Pansel) Jabatan Pimpinan Tinggi/Utama/Madya/Pratama,BPS, BIG, LKPP, Bappenas, Kemenkopolhukam, Kemenpora, Komisi Yudisial dan Komisi Informasi Pusat.

Kemudian, ia juga menjabat sebagai Ketua Komite Dewan Komisaris PT Dirgantara Indonesia, sejak Tahun 2019.

Dewan Komisaris PT Dirgantara Indonesia sejak tahun 2018.

Direktur Iptek dan Kebudayaan Bappenas (2004-2005).

Inspektur Bidang Administrasi Umum Bappenas (2005-2011).

Inspektur Utama Bappenas (2011-2017)

Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan Bappenas (Februari 2017-Juli 2022).

Kepemimpinan yang teruji juga dibuktikan Slamet Soedarsono, diantaranya duduk sebagai Anggota Dewan Pimpinan Pusat Alumni IPB (tahun 2022), Sekretaris Dewan Sertifikasi Qualified Internal Auditor (2015-2017) dan Ketua Komite Pengembangan Profesi Asosiasi Auditor Internal Pemerintah Indonesia (2015-2017).

Atas pengalaman dan kualifikasi ini, Slamet Soedarsono juga diakui kompetensi dan profesionalismenya dengan berbagai sertifikat dan penghargaan, diantaranya

1. Juara Kedua Lomba Karya Ilmiah Pelajar Indonesia di Jepang pada tahun 1994, hasil karyanya berjudul Kebijakan Industri Otomotif Indonesia.

2. Satya Lencana Wirakarya Satya XXX tahun (2019) XX tahun (2008) X tahun (2000).

3. Pegawai Negeri Sipil Teladan Tahun 2022.

4. Mentor Terbaik dalam Program Mentoring Leader Batc 1-3, 2018-2021 (tiga tahun berturut-turut), Himpunan Alumni IPB.

5. Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Pratama Keppres no. 43/TK/tahun 2022 (disampaikan oleh Kapolri).

6. Certification in Audit Committee Practices (CACP) dari Indonesian of Audit Committee.

7. Certified Government Auditing Professional (CGAP) dari The Institute of internal Auditors.

8. Certified Risk Managemen Professional (CRMP) dari Lembaga Sertifikasi Profesi Manajemen Resiko.

9. Qualified Internal Auditor (QIA), dari Dewan Sertifikasi Qualified Internal Auditor.

Pria yang saat ini masih aktif sebagai PNS ini, berhasil menempuh pendidikan hingga mendapat gelar Doktor di Universitas Padjajaran Bandung.

Tepatnya pada tanggal 12 Agustus 2019,  Slamet Soedarsono berhasil meraih gelar Doktor pada Program Ilmu Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad, dengan yudisium cumlaude 4.0.



 


Topik

Profil Slamet Soedarsono Tulungagung blitar Kediri profil prestasi



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anang Basso

Editor

Nurlayla Ratri