JATIMTIMES - Apes dialami bakul tewel di Kabupaten Tulungagung ini. Androngi (56) warga Lingkungan Togogan RT 1 RW 2, Desa Togogan, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar ini meninggal dunia saat berkeliling mencari buah tewel atau nangka muda, Rabu (14/3/2023) pukul 09.30 WIB.
Kapolsek Rejotangan AKP Puji Hartanto saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa kematian Androngi yang mendadak ini. Lokasi kejadian berada di Dusun Jatisari, RT 5 RW 2, Desa Buntaran, Kecamatan Rejotangan.
Baca Juga : KPK Resmi Tetapkan Kuncoro Wibowo sebagai Tersangka dalam Kasus Korupsi Beras Bansos
"Benar, telah terjadi orang meninggal dunia," kata AKP Puji Hartanto.
Lanjutnya, pelapor adalah Nuryatin (58) ibu rumah tangga di Buntaran yang saat kejadian, tewel miliknya dibeli Androngi. "Meninggal dunia, diduga akibat mengalami serangan jantung," ungkapnya.
Awalnya, Androngi yang membeli dan memetik sendiri sayur tewel (nangka muda) milik saksi Nuryatin."Setelah selesai memetik, korban bergegas untuk memetik buah tewel milik orang lain yang berada di sawah utaranya rumah saksi," terangnya.
Namun belum sempat sampai di lokasi, Androngi kembali ke rumah Nuryatin dan mengeluh kalau dada sebelah kirinya sakit dan keluar keringat dingin.
"Korban ini juga sempat mengoleskan sendiri minyak freshcare ke dadanya dan warga juga sempat membantu dengan cara kerokan di punggungnya," imbungnya.
Namun bukannya membaik, tidak lama kemudian Androngi tak tertolong dan meninggal dunia. Dari keterangan saksi lain, Ahmad Kurniawan (42) juga menyatakan jika Androngi sebelum meninggal mengeluh dadanya sakit.
Baca Juga : Tetapkan 4 Orang Korban Tewas Ledakan Sadeng sebagai Tersangka, ini Penjelasan Kapolres Blitar Kota
Indentitas yang dimiliki Androngi ditemukan berupa kartu anggota Nahdlatul Ulama (Kartanu) yang memudahkan petugas menelusuri keluarganya.
Sementara itu, dari keterangan tim Nakes Puskesmas Banjarejo menyimpulkan tidak di ketemukan luka dan atau tanda-tanda kekerasan dalam tubuh Androngi.
"Korban sudah tidak bernafas, nadi tidak teraba, pupil sudah membesar dan diduga korban meninggal karena sakit jantung dan hasil olah TKP gabungan tim Inafis tidak ditemukan adanya unsur-unsur kekerasan," pungkasnya.