JATIMTIMES - Tiga peristiwa kecelakaan terjadi bersamaan dengan malam pengesahan salah satu perguruan pencak silat di Kabupaten Tulungagung.
Dalam rilis yang disampaikan Polres Tulungagung, salah satu korban meninggal dunia akibat luka berat di kepala.
Baca Juga : Harumkan Nama Kampus, Tiga Mahasiswa Unikama Sabet Medali di POMPROV Jatim 2025
Sedangkan salah seorang pelaku yang merupakan warga Nganjuk, kini ditahan penyidik Satlantas Polres Tulungagung untuk menjalani proses penyidikan.
Kasatlantas Polres Tulungagung, AKP M. Taufik Nabila, merinci kejadian-kejadian kecelakaan ini.
Pertama, terjadi kecelakaan tunggal di Jalan Umum Desa Boyolangu pada Pukul 22.30 WIB.
Kecelakaan tunggal ini melibatkan sepeda motor Honda Vario W 6224 NAW yang dikendarai oleh M Z (21) dengan penumpang A I F (21).
"Keduanya merupakan penggembira kegiatan pengesahan warga baru," kata Kasatlantas, AKP Taufik Nabila, Minggu (29/6/2025).
Saat itu, sepeda motor melaju dari arah selatan ke utara. Diduga, pengendara tidak dapat menguasai laju kendaraannya sehingga terjadi kecelakaan. Pengendara MZ dilaporkan sehat, namun penumpangnya, AIF, mengalami luka ringan.
Kedua terjadi kecelakaan di Jalan Umum Desa Sukowiyono, Karangrejo pada pukul 22.00 WIB.
Insiden ini melibatkan mobil Toyota Calya BG 1385 FR yang dikemudikan oleh MP (28), dengan beberapa sepeda motor rombongan konvoi perguruan pencak silat, termasuk Honda PCX AG 4397 RFA, Honda Verza AG 2886 RFR, dan Honda CRF AG 6773 REU.
"Mobil melaju dari utara ke selatan bersama lima penumpangnya. Satu pengendara sepeda motor mengalami patah tulang tangan, sedangkan lainnya luka ringan," terangnya.
Saat di TKP, ia melihat rombongan konvoi datang dari arah berlawanan dan sebagian kendaraan menutupi lajur jalan.
Meskipun MP berusaha meminggirkan mobilnya ke kiri, sebuah kendaraan dari konvoi yang melaju cepat menabrak bagian belakang kanan mobilnya.
"Pengemudi tidak berani keluar dari mobil setelah kejadian dan kemudian pergi mencari panitia untuk mengamankan diri," ujarnya.
Kejadian ketiga adalah kecelakaan di Jalan Umum Desa Podorejo, Sumbergempol pada Pukul 21.00 WIB.
Kecelakaan ini melibatkan sepeda motor Kawasaki KLX AG 4288 VBO yang dikendarai oleh AEP (19) dengan penumpang LP (19), keduanya merupakan warga Nganjuk.
Baca Juga : Topan Ginting Siapa? Namanya Menggema di Medsos
Sepeda motor KLX ini bertabrakan dengan sepeda motor Honda Beat AG 4757 RAK.
Kejadian bermula saat Kawasaki KLX yang merupakan bagian dari rombongan konvoi dari Desa Junjung, melaju dari arah selatan menuju utara.
"Saat berusaha mendahului kendaraan di depannya dan melambung ke kanan jalan, pengendara tidak sempat memperhatikan kendaraan lain yang datang dari arah berlawanan," ungkapnya.
Benturan pertama terjadi antara setir kanan Kawasaki KLX dengan setir kanan Honda Beat. Akibat kecelakaan ini, pengendara Honda Beat mengalami luka di kaki dan penumpangnya mengalami luka berat di kepala yang kemudian berujung pada kematian saat perawatan di rumah sakit.
Sementara itu, pengendara Kawasaki KLX mengalami lecet di tangan dan kaki, dan penumpangnya, LP, mengalami luka lecet serta bengkak di lutut kanan.
Pengendara Kawasaki KLX, yang merupakan warga Nganjuk diketahui tidak memiliki SIM C.
"Pengendara telah diamankan di kantor Gakkum Satlantas Polres Tulungagung untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan dilakukan penahanan," paparnya.
AKP M. Taufik Nabila, mengimbau seluruh masyarakat Tulungagung, khususnya para peserta kegiatan pencak silat untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan dan disiplin berlalu lintas.
"Kami mengimbau kepada seluruh pengendara untuk selalu mematuhi peraturan lalu lintas, tidak ugal-ugalan, menjaga jarak aman, dan memastikan kondisi kendaraan serta fisik dalam keadaan prima sebelum berkendara," tegasnya.
Terutama bagi pengendara sepeda motor, Taufik mengingatkan agar selalu gunakan helm SNI dan hindari berboncengan lebih dari satu orang.
"Pastikan juga memiliki kelengkapan surat-surat berkendara seperti SIM. Mari bersama-sama wujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas demi mencegah terulangnya kejadian serupa di kemudian hari," pungkasnya.