JATIMTIMES - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang berupaya untuk terus mendorong terciptanya inovasi pada sektor pangan. Baik melalui inovasi produk, maupun berbagai program unggulan.
Salah satunya seperti pelaksanaan program Development of Integrated Farming System at UPLAND Area. Dimana menurut Bupati Malang, HM. Sanusi, program tersebut tengah dikembangkan pada kawasan pertanian bawang merah di Kecamatan Pujon.
Baca Juga : Optimalkan Potensi Wilayah, Pemkab Malang Komitmen Wujudkan Swasembada Pangan
Dimana saat ini, setidaknya terdapat lebih dari 100 hektar lahan pertanian bawang merah yang tengah dikembangkan dengan program UPLAND. Dengan lahan seluas itu, kemampuan produksi yang dimiliki bisa mencapai 1.000 ton.
Sedangkan pelaksanaannya, dilakukan melalui mekanisme perjanjian hibah daerah antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang.
Program UPLAND sendiri memiliki beberapa sasaran. Di antaranya mengurangi angka kemiskinan, meningkatkan ketahanan dan ketersediaan pangan serta mengendalikan inflasi daerah.
“Selain itu juga menciptakan mata pencaharian yang tangguh dan berkelanjutan bagi masyarakat setempat dengan basis kearifan lokal,” ujar Bupati Malang, HM. Sanusi.
Pelaksanaan program ini juga diorientasikan pada penguat infrastruktur pertanian. Yang di dalamnya, juga melibatkan gabungan kelompok tani (gapoktan), kelompok wanita tani dan pemuda tani. Selain itu juga dimaksudkan untuk menguatkan ketahanan komoditas hortikultura dan menguatkan pasokan pangan strategis.
“Termasuk meningkatkan pemanfaatan Alsintan dan Saprotan juga memberikan kemudahan akses permodalan terhadap kelompok tani,” terang Sanusi.
Sementara hasilnya, program tersebut juga disebut telah meningkatkan pendapatan petani. Dan juga meningkatkan konstinuitas pasokan pangan, terutama untuk bawang merah.
Selain komoditas bawang merah, pengembangan potensi perkebunan dan hortikultura juga dilakukan Pemkab Malang. Seperti pengembangan komoditas Pisang Sang Mulyo di Desa Srimulyo, Kecamatan Dampit.
Baca Juga : Seminar Internasional, Rektor UIN Maliki Malang Sampaikan Moderasi Beragama
“Komoditas Pisang Sang Mulyo ini beratnya bisa mencapai 55 kilogram sampai 70 kilogram, dan jumlah sisirnya antara 17 sampai 21 sisir,” terangnya.
Dalam pengembangannya, Pisang Sang Mulyo ini juga telah mendapat dukungan dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dengan wacana budidaya sebanyak 1 juta batang di Indonesia.
“Nanti benihnya akan diproduksi melalui metode kultur jaringan atau pecah bonggol,” imbuh Sanusi.
Selanjutnya, terdapat juga varietas Alpukat Pameling yang kini telah dikembangkan pada 350 hektare lahan yang tersebar di Kabupaten Malang. Alpukat yang memiliki ciri khas ukuran di atas rata-rata ini juga dibudidayakan pada lahan milik Perum Perhutani dan Taman Nasional yang berada di Kecamatan Lawang dan Desa Sumberputih, Kecamatan Wajak.
Baik varietas Pisang Sang Mulyo maupun Alpukat Pameling, saat ini telah terdaftar dan menerima Surat Keputusan dari Kementerian Pertanian tentang pelepasan varian lokal. Keduanya juga telah didokumentasikan dan diarsipkan dalam Pusat Data Nasional Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) Indonesia oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI.