JATIMTIMES - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang terus berupaya melakukan antisipasi terhadap terjadinya bencana alam. Hal tersebut mengingat kondisi goografis Kabupaten Malang yang rawan bencana. Bahkan, Kabupaten Malang menjadi wilayah dengan potensi bencana terlengkap kedua di Jawa Timur.
Guna memudahkan serta mempercepat tanggap bencana darurat di wilayahnya, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Malang membutuhkan alat berupa wheel loader. Wheel loader merupakan traktor dengan roda dari karet yang dilengkapi bucket.
Baca Juga : Penyisiran Hari Ketiga, Cuaca Sempat Jadi Kendala Pencarian Bocah Hanyut di Selokan Singosari
Alat berat jenis tersebut dianggap kokoh, efisien dan punya mobilitas tinggi. Terutama untuk menangani bencana alam seperti tanah longsor. Wheel Loader mampu bergerak dengan articulated yang lebih fleksibel daripada alat berat sejenisnya.
" Ya kami belum memiliki alat berat wheel loader. Sebetulnya alat berat jenis ini sangat kami butuhkan. Bagus untuk mempercepat pembersihan tanah longsor," ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan, Jumat (27/1/2023) siang.
Sadono mengaku, wheel loader cukup dibutuhkan untuk mempercepat penanganan bencana tanah longsor. Terutama yang menyebabkan dampak langsung ke masyarakat seperti di jalan raya dan perkampungan warga.
"Kami sudah mengajukan anggaran untuk pengadaan alat berat itu. Tetapi belum bisa direalisasikan di tahun 2023 ini," imbuh Sadono.
Baca Juga : Jaring Masukan Membangun, PJ Wali Kota Batu Silaturahmi dengan Forkopimda dan Tokoh MasyarakatÂ
Sadono menjelaskan, keberadaan wheel loader dinilai cukup dibutuhkan. Apalagi, jika berkaca pada dua tahun terakhir, yakni tahun 2021 dan 2022, tanah longsor menjadi bencana yang paling mendominasi.
Dari catatan BPBD Kabupaten Malang, dari total sebanyak 267 kejadian bencana tahun 2021, tercatata ada 117 bencana tanah longsor. Sedangkan tahun 2022, tercatat ada 294 bencana dan 132 di antaranya bencana tanah longsor.