JATIMTIMES - Pencarian terhadap bocah delapan tahun bernama Nafisatul Ula warga Dusun Lowoksari, Desa Ngenep, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang yang hanyut di selokan Kecamatan Singosari, sempat beberapa kali dihentikan. Alasannya karena faktor cuaca yang tidak mendukung.
Hal itu diutarakan oleh Sekretaris Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Malang, Aprilijanto saat dikonfirmasi Jatim Times, Jumat (27/1/2023). "Kemarin (Kamis 26/1/2023) pagi, kegiatan pencarian diawali dengan apel di Posko Kecamatan Singosari. Kemudian dilanjut dengan pencarian yang dibagi menjadi empat SRU (search and rescue unit). Tapi sempat terhenti pada siang harinya karena hujan dengan intensitas tinggi," katanya.
Tingginya intensitas hujan tersebut membuat debit air sungai meningkat. Sehingga proses pencarian pada Kamis (26/1/2023) terpaksa harus dihentikan dan dilanjutkan pada Jumat (27/1/2023).
Baca Juga : Insiden Pelemparan Bus, Adilson Maringa dan Beberapa Pemain Arema FC Terluka
"Proses pencarian dan penyisiran korban dilakukan melalui darat dan air. Yaitu mulai dari tempat kejadian hingga aliran sungai yang ada di sekitar kawasan lokasi kejadian," imbuhnya.
Sementara itu, Jumat (26/1/2023) pagi sekitar pukul 07.00 WIB, personel gabungan yang terlibat dalam penyisiran kembali melakukan pencarian korban. "Saat ini pencarian masih terus berlangsung, korban sementara ini masih belum ditemukan," tukasnya.
Sebagaimana yang telah diberitakan, korban hanyut terbawa aliran selokan pada Rabu (25/1/2023) sekitar pukul 15.30 WIB. Kejadiannya di aliran selokan yang berlokasi di Jalan Wisnuwardhana, Kelurahan Candirenggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
Saat kejadian cuaca sedang hujan deras. Hal itu menyebabkan debit air selokan menjadi tinggi. Diketahui, korban dan saksi yaitu ibunya yang bernama Siti Masyaroh sempat mengendarai sepeda motor di sekitar lokasi kejadian, sebelum akhirnya kendaraan mereka tiba-tiba mogok.
Mengetahui sepeda motor mereka mogok, ibu korban kemudian turun dari kendaraan untuk menepi di dekat selokan. Saat itu ibunya sempat melarang korban untuk turun dari sepeda motor. Namun sepertinya perkataan ibunya tersebut tidak dihiraukan oleh korban.
Hingga akhirnya, korban yang saat itu sedang berdiri di samping selokan mendapati salah satu sandalnya tercebur ke selokan. Mengetahui hal itu, korban berupaya untuk mengambil sandalnya. Namun, apa yang dilakukan korban tersebut justru membuat dirinya tercebur ke dalam selokan dan terbawa aliran air selokan.
Baca Juga : Kasus Pencabulan Anak, Oknum Guru Ngaji di Singosari Mangkir Panggilan Penyelidikan Polisi
Ibu korban beserta warga yang sempat berupaya melakukan pencarian, tidak menemukan keberadaan korban. Kejadian itupun dilaporkan ke Polsek Singosari, sebelum akhirnya beberapa personel gabungan dan para relawan melakukan pencarian di sekitar lokasi kejadian.
Tercatat, ada ratusan personel gabungan yang terlibat dalam proses pencarian. Yakni terdiri dari jajaran kepolisian Polsek Singosari, Koramil Singosari, Basarnas, PMI Kabupaten Malang, Tagana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Muspika Singosari, perangkat desa, masyarakat setempat hingga para relawan.
Kamis (26/1/2023) pagi, proses pencarian sempat menemui titik terang. Personel gabungan menemukan jas hujan anak warna merah muda kombinasi kuning yang dikenakan korban saat hanyut di selokan. Jas hujan tersebut ditemukan di kawasan dam Pasar Singosari.
Hingga berita ini ditulis, proses pencarian terus berlanjut. Personel gabungan dibagi menjadi beberapa tim. Agendanya, lokasi pencarian dan penyisiran akan diperluas. Selain di tempat kejadian, pencarian dan penyisiran juga akan menyasar beberapa aliran sungai yang ada di beberapa kecamatan sekitar Singosari.
