free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Usir Tikus Tanpa Racun, Petani Blitar Gunakan Burung Hantu

Penulis : Aunur Rofiq - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

19 - Jan - 2023, 00:31

Placeholder
Petani Blitar manfaatkan burung hantu usir tikus di persawahan. (Foto: Team JATIMTIMES)

JATIMTIMES- Cara cerdas dilakukan petani di Kabupaten Blitar untuk mengusir tikus. Tanpa menggunakan racun, cara ini dinilai lebih efektif untuk mengusir tikus agar tidak merusak tanaman. Cara mengusir hama tikus tersebut adalah dengan menggunakan burung hantu.

Teknik menggunakan burung hantu untuk mengusir tikus ini tak lepas dari peran Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertapa) Kabupaten Blitar. Ya, beberapa tahun terakhir Dispertapa gencar melakukan sosialisasi dan pengadaan rumah burung hantu (rubuha) kepada para petani. Upaya yang dilakukan tidak sia-sia, manfaatnya kini benar-benar nyata dirasakan oleh petani di Kabupaten Blitar.

Baca Juga : Sopir Ngantuk, Truk Muat Rongsokan Seruduk Truk di Jombang

"Ini cukup efektif untuk mengatasi hama tikus di sawah. Di Tahun 2022 kemarin ada 5 pembangunan rumah burung hantu," mata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar, Ir Wawan Widianto, Rabu (18/1/2023).

Wawan menambahkan, tahun ini pihaknya berencana membangun lagi 20 rumah burung hantu di beberapa kecamatan. Kebijakan ini diambil untuk membantu petani dalam mengatasi hama tikus yang menyerang hasil pertanian. Berdasarkan perencanaan, setiap pengadaan rumah burung hantu membutuhkan anggaran sekitar Rp 6,5 juta.

"Rinciannya untuk rumah senilai Rp 4 juta. Lalu sisanya untuk satu pasang burung hantu senilai Rp 2,5 juta. Burung hantu yang dibeli sudah terlatih khusus memburu tikus," terangnya.

Lebih lanjut Wawan menyampaikan, berdasarkan pengalaman dan evaluasi yang dilakukan Dispertapa, dalam satu malam burung hantu  bisa memangsa tikus antara 18-22 ekor. Tapi yang dimakan hanya 2 atau 3 ekor saja.

Baca Juga : Hoax, Beredar Video Bernarasi TKA China Pukul hingga Tendang TKIĀ 

"Makanya kita menerapkan program ini. Bahkan sudah banyak petani yang membuat rubuha ini secara swadaya. Karena mereka melihat cara ini cukup efektif dan ramah lingkungan," pungkasnya.


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Aunur Rofiq

Editor

Sri Kurnia Mahiruni