free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Ekonomi

Sempat Meroket, Harga Cabai di Kabupaten Malang Mulai Turun 

Penulis : Riski Wijaya - Editor : Nurlayla Ratri

05 - Jan - 2023, 03:35

Placeholder
Ilustrasi cabai.(Foto: Istimewa).

JATIMTIMES - Harga cabai yang sempat meroket pada momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) lalu, kini sudah mulai berangsur menurun. Harga cabai di pasar-pasar tradisional Kabupaten Malang sempat menyentuh harga Rp 80 ribu per kilogram. 

Pedagang di Pasar Kepanjen, Suparti (65) mengatakan tepat di momen pergantian Tahun Baru 2023, harga cabai sempat menembus Rp 80 ribu per kilogram. Namun saat ini sudah berangsur menurun. 

Baca Juga : Hubungan Industrial Dalam Pemasaran Iklan dan Sponsor Pada Produk Rokok di Kabupaten Malang

"Rp 80 ribu hari Minggu Senin. Tahun Baru Rp 80 ribu, sekarang turun Rp 60 ribu, mulai hari ini,” ujar Suparti, Rabu (4/1/2023). 

Dari informasi yang ia terima, salah satu penyebab naiknya harga cabai saat itu adalah stok yang menipis. Hal itu akibat para petani yang enggan memanen cabai karena memilih untuk turut berlibur tahun baru. 

“Ya yang mengunduh (memanen) gak ada, kalau naik seperti itu yang ngunduh tidak ada yang butuh banyak jadi naik. Kaya gini (turun) yang ngunduh ada yang butuh sudah selesai,” terang Suparti.

Selain itu, faktor lain yang juga menjadi penyebab berkurangnya pasokan cabai dari petani adalah kondisi cabai yang rusak atau gagal panen. Hal tersebut diakibatkan cuaca ekstrem yang terjadi beberapa waktu lalu. 

“Karena di petani itu rusak lomboknya kena hujan malam. Kena hujan malam rusak,” imbuh Suparti. 

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Malang Mahila Surya Dewi juga mengatakan hal serupa. Yakni naiknya harga cabai yang sempat terjadi beberapa waktu lalu, akibat cuaca ekstrem yang membuat petani cabai gagal panen. Sehingga stok cukup berkurang. 

Baca Juga : Semifinal Piala AFF 2022: Indonesia Tuan Rumah Leg Pertama Melawan Vietnam di GBK

“Penyebab kenaikan harga cabe rawit dipicu oleh hasil panen yang tidak optimal, karena anomali cuaca ditandai dengan hujan terus menerus,” ujar Mahila. 

Dirinya belum dapat menjelaskan kapan harga cabai akan terus turun hingga menyentuh angka yang terbilang normal. Namun begitu, untuk stok cabai sendiri menurutnya sampai saat ini masih terbilang aman dan dalam kategori normal.

“Sampai saat ini stok cabai masih normal, tidak terjadi kelangkaan, untuk hasil panen memang menurun karena curah hujan,” imbuh Mahila. 

Mahila menambahkan, untuk pasokan cabai di Kabupaten Malang biasanya dihasilkan dari beberapa kecamatan yang meliputi Poncokusumo, Tirtoyudo, Tumpang, Karangploso dan Ngantang.


Topik

Ekonomi



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Riski Wijaya

Editor

Nurlayla Ratri