JATIMTIMES - Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kadiskominfo) Kabupaten Malang Ricky Meinardhy memastikan tidak ada blank spot (tanpa jaringan internet) di wilayah Kabupaten Malang. Meski demikian, tidak bisa dipungkiri masih ada sekitar 100 desa yang sebagian wilyahnya masih mengalami kendala dalam jaringan internet.
"Dari 378 desa itu (di Kabupaten Malang) ada 100 (desa) yang seperti itu. Sudah masuk jaringan tetapi tidak bisa secara keseluruhan (wilayah)," katanya.
Baca Juga : FKPD Ajak Investor Kembangkan Desa Wisata di Tulungagung, Ini Blue Print-nya
Blank spot sendiri adalah kondisi di mana suatu tempat tidak tersentuh atau ter-cover sinyal komunikasi. Baik untuk komunikasi analog seperti jaringan telepon atau komunikasi digital seperti jaringan internet.
"Seluruh desa di Kabupaten Malang yaitu sebanyak 378 desa itu sudah terkoneksi dengan jaringan. Hanya, ada 100 desa yang jaringannya ada tetapi tidak masuk ke seluruh kawasan (desa tertentu). Jadi, misalnya desa A, itu hanya sebagian (yang terkoneksi jaringan komunikasi)," jelas kadiskominfo Kabupaten Malang.
Ricky tidak merinci secara pasti di mana desa yang belum semua wilayahnya tercover jaringan komunikasi. Hanya, yang jelas, di tahun 2023 mendatang dirinya memastikan tidak akan ada lagi wilayah di suatu desa yang kesusahan mendapatkan jaringan komunikasi.
"Tentunya itu yang akan kita dorong agar tidak ada lagi wilayah di suatu desa yang kesusahan mendapatkan jaringan komunikasi," tandasnya.
Menurut Ricky, langkah untuk menyediakan jaringan komunikasi mulai dari tingkat desa tersebut selaras dengan program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang. Yakni dalam mewujudkan Smart Village atau desa berbasis digital.
Baca Juga : Ini Harapan PJ Kades Madupat Sampang pada Anggota BPD yang Baru Dilantik
Oleh karenanya, untuk menyukseskan program yang telah dicanangkan oleh Bupati Malang HM. Sanusi tersebut. Diskominfo Kabupaten Malang bakal segera berkoordinasi dengan pihak terkait. Di antaranya dengan perusahaan penyedia jasa internet atau provider.
Namun, untuk sementara waktu pihaknya akan menginstruksikan kepada masyarakat agar menyesuaikan dengan jaringan yang ada di desa tempat tinggalnya. Sebab, dari data yang dihimpun Diskominfo Kabupaten Malang, sejatinya seluruh desa telah terfasilitasi jaringan komunikasi. Hanya, tidak semua provider terfasilitasi di seluruh desa yang ada di Kabupaten Malang.
"Jadi tergantung provider-nya. Misalnya mengunakan Telkom (Telkomsel, red) tapi yang di desa itu dilayani provider Smartfren. Otomatis harus mengganti kartu," tukasnya.