JATIMTIMES - Dalam upaya mencegah dan menanggulangi Pekerja Migran Indonesia (PMI) un-prosedural alias bodong, Pelayanan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Banyuwangi menggelar program kegiatan Anjang sana desa untuk migrasi aman (Adem Aman).
Program Adem Aman merupakan kegiatan dengan mendatangi desa-desa yang menjadi konsentrasi pekerja migran asal Kabupaten Banyuwangi, Jember, Bondowoso dan Situbondo. Program tersebut dilaksanakan mulai 2021 lalu hingga kini.
Baca Juga : Viral, Gus Samsudin Mengaku Raih Gelar Kanjeng Raden Tumenggung dari Keraton Solo
Menurut Muhammad Iqbal Koordinator Pos Pelayanan BP2MI Banyuwangi, program yang dilaksanakan seperti memberikan muatan kepada aparatur pemerintah desa dalam tugas pokok dan fungsi sesuai dengan undang-undang (UU) yang ada.
Dia menuturkan, dalam UU Nomor 18 Tahun 2017 Tentang Pekerja Migran Indonesia ada beberapa fungsi yang harus dijalankan oleh pemerintah desa. Antara lain pendataan, pemberian informasi kerja luar negeri, pemenuhan dokumen kependudukan warga yang mau ke luar negeri dan pemberdayaan.
Selanjutnya pada tahun 2022, lanjut Iqbal, BP2MI menggelar desiminasi informasi melalui sekolah-sekolah kejuruan. ”Kami ada program program BTS (BP2MI Banyuwangi Goes To School) tahun ini. Kami mendatangi sekolah-sekolah khususnya sekolah kejuruan yang memiliki jurusan sesuai dengan permintaan," ujarnya.
Meskipun jumlah penempatan pekerja migran asal Kabupaten Banyuwangi mengalami penurunan dibandingkan dengan 2021 namun sampai 23 Desember 2022 pekerja migran asal Banyuwangi yang bekerja di luar negeri masih tertinggi di kawasan Besuki Raya atau Eks. Karisedan Besuki.
Baca Juga : Kata Sandiaga Uno Soal Isu Nyapres dan Pindah ke PPP
2021 tercatat 2.434 orang PMI. Kemudian untuk 2022 sampai 23 Desember 2022 tercatat 1.970 orang. Di mana, dari total tersebut, pekerja migran asal Kabupaten Jember tahun ini sekitar 800 orang, Kabupaten Bondowoso dan Situbondo totalnya tidak sampai 500 orang.
“Secara jumlah mengalami penurunan mungkin karena situasi pandemi yang belum berakhir, adanya resesi ekonomi sehingga kemampuan bayar majikan menurun dan mungkin ada penurunan permintaan dari luar negeri,” jelas Iqbal.