JATIMTIMES - Tingkat okupansi hotel di Kabupaten Malang mengalami peningkatan di masa liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022.
Perhimpunan Hotel Republik Indonesia (PHRI) menilai, tahun ini menjadi salah satu momen kebangkitan perhotelan di Kabupaten Malang. Di masa libur Nataru ini, tingkat okupansi hotel di Kabupaten Malang sudah mencapai sekitar 80 persen sampai 90 persen.
Baca Juga : Antisipasi Kemacetan Kota Batu, Manfaatkan Jalur Alternatif, Rekayasa Lalin Dilakukan di Titik Ini
Keberadaan hotel di Kabupaten Malang sendiri dinilai menjadi salah satu penggerak ekonomi. Perkembangan wisatawan yang memanfaatkan fasilitas hotel di Kabupaten Malang jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) kali ini menunjukkan tren positif. Dibandingkan dua tahun terakhir, okupansi hotel meningkat cukup signifikan.
"Kami bersyukur tahun ini lebih baik dari tahun kemarin, atau dua tahun terakhir. Yakni semasa waktu pandemi. Tingkat okupansi (untuk hotel) sudah hampir mendekati 90%. Pun dengan perkembangan restoran tentunya jauh lebih baik," jelas Ketua PHRI Kabupaten Malang, Wahyu Indriyanti.
Menurut Wahyu, naiknya okupansi hotel tersebut diperkirakan juga dipengaruhi masyarakat yang sudah lama tak berlibur. Yang kemungkinan juga imbas dari pandemi Covid-19 dengan berbagai pembatasannya. Ataupun yang hendak menghabiskan waktu bersama keluarga saat masa libur tersebut.
Dari catatan PHRI, Wahyu mengatakan wisata Kabupaten Malang tahun ini banyak dikunjungi wisatawan asal luar daerah. Untuk itu, dirinya mengimbau agar masyarakat ataupun wisatawan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes).
Tentu hal tersebut sebagai langkah antisipasi agar tidak kembali terjadi lonjakan Covid-19. Terlebih sebagai antisipasi, pemerintah juga masih menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 1.
"Kami wajibkan vaksin booster karena penting untuk antisipasi. Serta tidak mengabaikan protokol kesehatan," sebutnya.
Baca Juga : Liburan Nataru, Polri Imbau Cek Kendaraan Sebelum Berangkat Berwisata
Dari catatannya, dalam dua tahun terakhir, menjadi dua tahun yang cukup sulit bagi perhotelan di Kabupaten Malang. Hal itu disinyalir imbas dari pandemi, bahkan menurutnya juga ada hotel yang sampai sempat tutup.
Namun dirinya tak menjelaskan secara gamblang jumlah hotel yang terpuruk. Di wilayah Kabupaten Malang jumlah hotel sudah lebih dari 35 tercatat di PHRI.
Wahyu optimis bahwa Nataru kali ini terus menunjukkan dampak positif. Mengingat sudah terlihat pergerakan okupansi melalui reservasi kamar yang meningkat dibanding tahun lalu. Dia juga menaruh ekspektasi cukup tinggi untuk puncak libur Nataru nanti
"Tahun lalu banyak yang tutup, saat ini sudah membaik. Beberapa di antaranya bakal buka kembali. Semoga bisa mencapai 100 persen," pungkasnya.