JATIMTIMES - Kemunculan hewan yang diduga harimau gemparkan warga Pakisaji, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung. Hal ini disampaikan oleh salah satu warga yang bernama Suyatun (53), beralamat di Dusun Bocor, Desa Pakisaji, Kecamatan Kalidawir.
Menurut pengakuannya, belum lama ini ia dikejutkan kemunculan hewan yang disebut harimau yang tidak jauh dari lokasi saat dirinya sedang mencari rumput. "Saya takut dan merebahkan diri ke tanah, baru berani meninggalkan lokasi setelah harimau itu jauh," kata Suyatun, Kamis (22/12/2022).
Baca Juga : Syarat Legalisir KTP dan KK untuk Warkah Tanah Dikeluhkan, Ini Penjelasan BPN Tulungagung
Pasca melihat harimau ini, Suyatun menceritakan ke warga lain, sehingga berita hangat ini menyebar ke seantero desa. "Lokasinya di ladang dekat Perhutani," ujarnya.
Saat itu, harimau yang dilihatnya sedang berjalan di semak belukar. Jaraknya hanya sekitar 25 meter dari tempat ia merumput. "Saat melihat harimau itu, saya pun langsung tiarap di tanah sembari memperhatikan harimau berjalan menuju ke arah selatan," ungkapnya.
Ternyata, kejadian ini bukan hanya dilihat olehnya. Suaminya yang bernama Danuri (56), sekitar 2 bulan lalu juga mengalami hal yang sama. "Dua bulan lalu saya juga pernah melihat dua ekor anak harimau. Saat itu saya dan istri juga sedang mencari rumput. Melihat anak harimau yang sedang berjalan itu, saya dan istri langsung bergegas pulang," terangnya.
Mendengar cerita ini, beberapa warga merasa was-was dan takut bepergian di lahan perhutani itu. Warga lain, Sutomo (44) mengaku juga pernah mendengar ada harimau yang sering berkeliaran.
"Jadi takut untuk mencari rumput di hutan, semoga saja harimau ini cepat di tangkap oleh dinas terkait. Sehingga warga setempat tidak takut lagi mencari rumput di hutan," ucapnya.
Mungkinkah masih ada harimau di sisa hutan yang ada di wilayah Kabupaten Tulungagung Selatan ini? Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BB-KSDA) Kediri menjelaskan informasi terkait adanya harimau di wilayah Kabupaten Tulungagung bukan yang pertama kalinya.
"2021 lalu, di Desa Nyawangan kita juga tindaklanjuti karena ada yang mengaku melihat harimau di wilayahnya," kata Kiswanto, fungsional pengendali ekosistem fungsi hutan BB-KSDA Kediri.
Baca Juga : Usai Bertemu Presiden Vietnam, Jokowi Sebut ZEE Telah Disepakati usai Melewati 12 Tahun Perundingan
Lanjutnya, setelah mendapat informasi ini pihaknya membawa beberapa foto untuk diperlihatkan ke warga jenis mana yang dilihatnya. "Semua mengatakan doreng, lalu kita pasang kamera trap di lokasi yang diduga pernah ada kemunculan harimau itu," jelasnya.
Kamera trap atau kamera jebakan/perangkap yang dilengkapi dengan sensor gerak atau sensor inframerah atau menggunakan sinar sebagai pemicu. Setelah sekitar tiga bulan dipasang, ternyata kamera trap tidak menangkap kehadiran harimau sebagaimana yang dilihat warga Nyawangan, Kecamatan Sendang saat itu.
Tindak lanjut BKSDA mungkin saja akan dilakukan di wilayah Kalidawir, lokasi warga melihat harimau ini. "Belum bisa dibuktikan, tapi nanti kita lihat. Kita ingin tahu lokasinya dimana, pasti akan kita tindaklanjuti," jelasnya saat dikonfirmasi melalui ponselnya.
Untuk menjelaskan secara resmi, Kiswanto meminta agar dapat menghubungi pimpinannya di BKSDA. "Sebaiknya nanti di konfirmasi langsung ke pimpinan saya," pungkasnya.