JATIMTIMES - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menggelar upacara peringatan Hari Belanegara ke-74 dan Hari Ibu ke-94 di halaman serta kawasan Balai Kota Malang dengan inspektur upacara yakni Wali Kota Malang Sutiaji.
Dalam amanatnya, Sutiaji menyampaikan bahwa seseorang terlahir dari dua ibu, yakni ibu biologis dan ibu geografis. Di mana seseorang terlahir sebagai anak dari rahim ibu dan terlahir di bumi pertiwi.
Baca Juga : Ekspresikan Kegelisahan Lewat Tulisan, Mahasiswa BSA UIN Maliki Malang Raih Juara 1 Lomba Esai Nasional
"Ada dua sisi, satu kita sebagai anak, satu kita sebagai anak dari bumi pertiwi yang kita cintai. Kedua hal ini perlu kita syukuri dan maknai dalam hidup," ujar Sutiaji, Kamis (22/12/2022).
Orang nomor satu di lingkungan Pemkot Malang itu menuturkan, bahwa ketika seseorang menjadi anak yang berbakti kepada orang tua, maka harus berperilaku baik dan membanggakan kedua orang tua.
"Tapi bagaimana kita menjadi anak dari bumi pertiwi yang baik, ya tentu harus membela negara karena jangan sampai harga diri bumi pertiwi diinjak-injak," ungkap Sutiaji.
Menurutnya, sikap-sikap ingin memecah belah keberagaman dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), tidak menghargai bendera merah putih hingga tidak turut menyukseskan pembangunan nasional merupakan tanda orang-orang tidak berbakti kepada bumi pertiwi.
"Jadi saya kira klop yang satu ke-74 yang ibu pertiwi ke-94. Jadi mudah-mudahan kita menjadi anak yang solih solihah bagi ibu kita dan bagi ibu pertiwi kita," kata Sutiaji.
Lebih lanjut, setelah peringatan Hari Belanegara ke-74 tahun dan Hari Ibu ke-94 tahun ini, Sutiaji mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama instropeksi diri, apakah sudah menjadi seorang anak maupun Warga Negara Indonesia (WNI) yang baik serta berbakti.
Baca Juga : Heboh Pedagang Pasar Sawojajar Peringati Hari Ibu dengan Lomba Menyanyi hingga Fashion Show
"Hari ini kita peringati hari ibu, tapi jangan sampai lupa akan jasa ibu-ibu kita semua. Pun dengan peringatan hari bela negara, jangan sampai ini hanya menjadi seremonial belaka. Tapi justru menjadi intropeksi kita untuk terus bersedia dalam membela negara kita tercinta," pungkas Sutiaji.