JATIMTIMES - Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Tenaga Kerja (UMTK) Kota Kediri terus berupaya menjadikan warga Kota Kediri semakin produktif sekaligus mandiri, agar bisa membuka lapangan usaha sendiri.
Salah satu cara yang sudah ditempuh adalah mengadakan berbagai jenis pelatihan keterampilan yang diikuti oleh masyarakat.
Baca Juga : Kota Malang Terima Penghargaan Peduli HAM 2022
Setelah sebelumnya berhasil mengadakan Pelatihan Jasa Laundry, Dinkop UMTK kembali mengadakan Pelatihan Sablon dan Digital Printing.
Kegiatan ini diselenggarakan di Dhoho Plaza, jalan Panglima Sudirman Kota Kediri. Pelatihan berlangsung selama 10 hari yang diikuti puluhan peserta dari berbagai Kelurahan.
"Materi yang diajarkan seputar teknik sablon dasar. Mulai dari proses afdruk, pembuatan desain, setting warna, menggesut tinta sablon hingga cuci screen. Peserta yang ikut rata-rata masih usia produktif," kata Indra Kusuma selaku instruktur, Selasa (13/12/2022).
Para peserta merupakan perwakilan warga yang diutus oleh pihak kelurahan. Pada dasarnya mereka ini tidak mengetahui sama sekali mengenai keterampilan sablon.
"Ada dua orang instruktur dari Komunitas Sablon Kediri (Kosari) yang terlibat. Jika dilihat dari beberapa hari pelatihan, rupanya peserta menerima materi dengan baik. Praktek kegagalannya sangat minim," imbuh Indra.
Lebih lanjut, ia mengakui tingginya antusiasme peserta yang mengikuti pelatihan ini. Hal itu, dapat dilihat dari daftar absesnsi dimana para peserta selalu turut hadir
" Harapanya, untuk peserta pelatihan ini agar nantinya bisa membuka usaha sablon sendiri dirumah. Terlebih, prospek usaha sablon dipandang memiliki peluang yang sangat bagus dan menjanjikan profit atau keuntungan cukup lumayan," pungkasnya .
Dijumpai dalam kesempatan terpisah, Kepala Dinkop UMTK Kota Kediri Bambang Priyambodo mengatakan, peluang bisnis sablon ini memiliki prospek yang cerah.
Baca Juga : Blusukan Pasar Tradisional, BPJS Ketenagakerjaan Lindungi Pekerja Rentan di Sumenep
"Di wilayah Kediri dan sekitarnya ada banyak komunitas-komunitas yang membutuhkan kaos sablon sebagai penanda identitas. Apalagi nantinya kota ini akan semakin ramai dengan adanya bandara dan jalan tol. Saya kira ini menjadi satu peluang pasar yang menjanjikan," paparnya.
Untuk membuka usaha sablon, menurut Bambang, sebenarnya tidak membutuhkan modal besar. Peralatan sablon dapat dibeli dengan harga murah, sementara biaya untuk membeli bahan baku pun bisa disesuaikan.
"Untuk merintis usaha sendiri diperlukan jiwa yang ulet, terus mengasah kemampuan serta harus merambah pemasaran digital," pesan Bambang.
Sementara itu, Eny Susilowati, salah satu peserta menjelaskan dirinya merasa tertarik mengikuti pelatihan karena ingin mendapatkan bekal keterampilan untuk merintis usaha.
"Selama ini saya kurang paham tentang sablon, alhmadulilah saya mendapat bekal ilmu dan pengalaman yang cukup berharga. Peluang usaha sablon saya kira cukup prospektif. Mungkin setelah ini saya bisa buka usaha sablon kecil kecilan," kata perempuan asal Kelurahan Ngampel, Kecamatan Mojoroto berusia 38 tahun tersebut.
Sejak hari pertama mengikuti pelatihan pada Jumat (9/12/2022) lalu, Eny mengaku bisa menyerap semua materi yang disampaikan oleh instruktur.