JATIMTIMES – Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Jember Rabu 7 Desember 2022 menggelar sosialisasi Pengendalian PTM (Penyakit Tidak Menular) di Aula Dinas Pendidikan Pemkab Jember. Kegiatan ini sebagai upaya pengendalian PTM yang digalakkan di Indonesia seiring bertambahnya jumlah kasus dan dampak yang ditimbulkan PTM.
Berbagai upaya mulai promotif, preventif, deteksi dini, pengobatan, paliatif dan rehabilitatif diintegrasikan dilakukan dalam konsep Pelayanan Terpadu Penyakit Tidak Menular (PANDU PTM) yang merupakan program unggulan Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular.
Baca Juga : Tekan Inflasi di Sektor Pertanian, Pemkab Tulungagung Gelontorkan APBD 2022 Hampir Rp2 Miliar
PANDU PTM merupakan suatu pendekatan faktor risiko PTM untuk deteksi dini dan pemantauan faktor risiko PTM terintegrasi yang dilaksanakan melalui kegiatan Posbindu PTM di masyarakat, pelayanan hipertensi dan diabetes ter integrasi, serta layanan khusus PTM lainnya di Puskesmas.
"Harapan dari sosialisasi ini adalah dapat menjadi pendorong, penguatan pencapaian indikator Pelayanan Terpadu (PANDU) PTM di semua Puskesmas Se-Kabupaten Jember," ujar Kepala Dinkes Pemkab Jember dr. Lilik Lailiyah saat menerima kunjungan dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur seksi P2PTM dan Keswa.
Kunjungan tim dari Dinkes Jatim sendiri dalam rangka Sosialisasi Pelaksanaan PANDU PTM di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Jember dengan jumlah 50 Puskesmas.
Dinas Kesehatan Provinsi melihat pelaksanaan PANDU PTM di Kabupaten Jember yang sudah dilakukan meliputi pelayanan Kesehatan usia produktif, pelayanan hipertensi dan diabetes melitus terintegrasi, pemeriksaan IVA/SADANIS serta deteksi dini Gangguan Indera Fungsional namun untuk deteksi dini PJPD (Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah) melalui carta prediksi belum dilakukan sepenuhnya.
Baca Juga : Cegah Penyebaran DB, Camat Ambulu Gandeng Puskesmas Gelar PSN Bagi Warga Jember
Namun dengan kegiatan ini diharapkan faktor risiko yang sudah terdeteksi dikelola secara terintegrasi dengan program-program yang sudah berjalan di puskesmas. Dengan demikian puskesmas mampu melakukan upaya pencegahan dan pengendalian terpadu PTM demi terwujudnya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. (*)
