JATIMTIMES - Hujan yang mengguyur Kota Batu cukup lama membuat sejumlah titik mengalami bencana alam tanah longsor. Kurang lebih ada 6 titik hingga membuat petugas terpaksa menutup jalan.
6 titik longsor itu rata-rata berada di kawasan rawan longsor yakni Kecamatan Bumiaji. Rinciannya 2 titik di Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Jurang Susuh Perbatasan Kota Batu (Desa Giripurno) - Kabupaten Malang (Desa Tawang Argo).
Baca Juga : Didukung Tiga Unit Bisnis Astra Financial, Pemda Singkawang dan Sambas Resmikan Mahligai Pesisir
Lalu di Jl Raya Pandanrejo Gg 1, RT 01 RW 06 Dusun Kajar, Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji. Selanjutnya di Dusun Krajan sae, Desa Beji, Kecamatan Junrejo, dan Jl. Pattimura gg. 5 RT 1 RW 6, Kelurahan Temas, Kecamatan Batu.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu mengatakan, tanah longsor menjadi salah satu bencana alam yang menghantui Kota Batu saat musim hujan. Terlebih saat hujan dengan intensitas durasi cukup lama.
“Seperti di kawasan Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan plengsengan non teknis longsor, dengan dimensi lebar 3 meter tinggi 7 meter,” ucap Agung.
Tanah longsor itu berdampak pada saluran irigasi tertutup dan membahayakan bangunan rumah serta kandang sapi milik warga di sana. Dan plengsengan non teknis longsor mengakibatkan terancamnya bangunan rumah.
Kemudian tanah longsor terjadi di Dusun Brau Atas, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji. Hujan dengan intensitas tinggi membuat plengsengan non teknis tergerus air hujan yang mengakibatkan tanah longsor dan mengakibatkan tertutup separuh jalan. Dimensi tanah longsor lebar 4 meter dan tinggi 4 meter.
Selanjutnya tanah ambrol terjadi di kawasan Jurang Susuh (Perbatasan Kota Batu Desa Giripurno) - Kabupaten Malang (Desa Tawang Argo). Bermula hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan tanah jenuh ambrol, sehingga pohon di pinggir jalan roboh dan memakan hampir separuh badan jalan.
Hingga saat ini Minggu (27/11/2022) sementara jalan hanya boleh dilewati oleh kendaraan roda 2 dan untuk roda 4 tidak diperkenankan untuk melintas melihat kondisi yang cukup membahayakan.
Lalu longsor juga terjadi di Jl. Pattimura gg. 5 RT 1 RW 6, Kelurahan Temas, Kecamatan Batu. Hujan intensitas tinggi dan aliran sungai yang deras menyebabkan plengsengan dinding penahan ambrol.
Baca Juga : Gelar Aksi di Simpang Empat Kepanjen, Selain Ingatkan Proses Hukum Aremania Pertanyakan PSSI
Kerusakan plengsengan penahan ambrol dengan dimensi kurang lebih panjang 20 meter, tinggi 15 meter, dan lebar 3 meter. Material plengsengan menutup aliran sungai, dan akses jalan warga rawan terdampak.
Selanjutnya tanah longsor terjadi di Jl Raya Pandanrejo Gg 1, RT 01 RW 06 Dusun Kajar, Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji. Hujan isensitas tinggi menyebabkan tanah longsor yang mengakibatkan plengsengan non teknis jenuh dan longsor dengan dimensi panjang 10 meter, tinggi 3 meter dan lebar 6 meter
Material menutup jalan alternatif penghubung Desa Beji dan Desa Junrejo. Juga material longsor menutup drainase dan sawah milik warga.
Dan tanah longsor juga terjadi di Jl Raya Pandanrejo Gg 1, RT 01 RW 06 Dusun Kajar, Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji. Hujan intensitas tinggi menyebabkan tanah longsor yang mengakibatkan plengsengan non teknis longsor dengan dimensi panjang 5 meter, tinggi 6 meter dan lebar 7 meter.
Longsor menutup saluran air yang mengakibatkan banjir berdampak pada rumah warga.