JATIMTIMES - Program bedah rumah dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) mendapat sambutan baik dari Pemerintah Desa (Pemdes) dan masyarakat Desa Ngabab. Bantuan tersebut dikemas dalam program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS).
Program BSPS tersebut merupakan serangkaian upaya Pengentasan Kemiskinan Ekstrim (PKE) yang dilakukan melalui Kemen PUPR dan berjenjang hingga Pemerintah Daerah. Salah satunya di Desa Ngabab, Kecamatan Pujon Kabupaten Malang.
Baca Juga : Upaya Entaskan Warga dari Kemiskinan: Olah Sampah Jadi Rupiah
Di Desa Ngabab, setidaknya ada sebanyak 142 rumah yang menjadi sasaran untuk dibedah dalam program tersebut. Sementara saat ini, sudah ada 113 rumah yang telah rampung dan sisanya masih dalam proses pengerjaan.
"Terima kasih atas bantuan bedah rumah dari Pemkab Malang dan Kemen PUPR kepada Desa Ngabab yang begitu besar. Yang awalnya 142 rumah, Alhamdulillah saat ini terealisasi 113 dan masih berlangsung. Terima kasih sebesar-besarnya kepada Kementerian PUPR yang memperhatikan kesejahteraan kami dengan kegiatan bedah rumah ini," jelas Kaur Keuangan Desa Ngabab, Hamam Royani, Kamis (17/11/2022).
Untuk itu, dirinya berharap agar program tersebut bisa terus berlanjut di tahun depan. Sebab, berdasarkan koordinasi yang ia gelar bersama Ketua RT Desa Ngabab, masih ada ratusan rumah di Desa Ngabab yang dinilai kurang layak dan perlu mendapat bantuan bedah rumah.
"Masih ada banyak, jadi kemarin setelah ada bedah rumah. Kami sharing dengan RT untuk mendata rumah yang kurang layak. Dan terkunpul ada sebanyak kurang lebih 379 rumah yang belum direhab di Desa Ngabab," jelas Hamam.
379 rumah yang dinilai perlu untuk direhabilitasi tersebut, lanjut Hamam, rata-rata kondisinya masih berdiri dengan dinding dari anyaman bambu. Selain itu lantainya masih dari tanah. Ditambah lagi pemilik rumah yang bermata pencaharian sebagai buruh tani.
Selain itu, beberapa masyarakat juga tak segan untuk menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kemen PUPR maupun Pemkab Malang sebagai pelaksana dalam program tersebut.
Sementara itu menurut Kelala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (DPKPCK) Kabupaten Malang, Budiar Anwar program BSPS tersebut memang dimaksudkan untuk pengentasan kemiskinan ekstrim. Sehingga untuk bantuan lain, kemungkinan akan diakomodir melalui Kementerian lainnya, atau dinas di tingkat Pemerintah Daerah (Pemda).
"Memang peningkatan ekonomi itu harus didukung dari berbagai program, salah satunya dari DPKPCK dengan melakukan bedah rumah. Sedangkan untuk peningkatan ekonomi yang lain, melalu OPD (Organisasi Perangkat Daerah) lain. Seperti Dinas Peternakan atau Dinas Pertanian," jelas Budiar.
Sementara itu, pada tahuj 2022 ini, tercatat ada sebanyak 580 rumah yang menjadi sasaran untuk dibedah dalam program tersebut. Dimana setiap rumah mendapat alokasi biaya untuk perbaikan hingga Rp 20 juta.