JATIMTIMES - Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang R Dandung Djulharjanto menegaskan, penataan batuan andesit di kawasan Tugu Chairil Anwar ke depan tidak mudah bergelombang.
Hal itu disampaikan Dandung usai mengatakan pengerjaan proyek pembangunan zona tiga Kayutangan Heritage yang telah mencapai 90 persen pada awal November 2022 ini. Pihaknya menuturkan, batuan andesit yang dipasang di kawasan Tugu Chairil Anwar tidak mudah bergelombang, dikarenakan dilakukan pengerasan dengan cor di bawah batuan andesit yang terpasang.
Baca Juga : Lomba Foto Fashion dan Kriya, Dukungan Diskopindag untuk Pelaku Ekonomi Kreatif Kota Malang
"Itu kita revitalisasi, kita angkat lagi (batu andesit), kemudian kita lakukan pengerasan dengan cor baru kita pasang andesitnya. Karena lahannya keras tertahan cor, jadi kalau kemungkinan bergelombang itu nggak mungkin," jelas Dandung kepada JatimTIMES.com.
Hal itu berbeda dengan batuan andesit yang terpasang sebelumnya di kawasan Tugu Chairil Anwar. Menurutnya, mengapa batuan ansdesit yang sebelumnya telah terpasang mudah bergelombang sehingga dikhawatirkan dapat membahayakan pengendara, dikarenakan setelah diberikan pasir langsung dipasang batu andesit.
"Kalau dulu kan dari tanah, dikasih pasir, kan langsung dipasangi andesit. Dengan struktur itu, apalagi kalau terkena kendaraan terutama yang tonasenya agak besar, kan itu jadi bergelombang karena tertekan ke dalam," terang Dandung.
Lebih lanjut, ketika disinggung kemungkinan batuan andesit retak karena dilewati kendaraan, Dandung menyampaikan untuk ketahanan batuan andesit tersebut dapat bertahan sampai lima tahun ke depan.
"Kalau potensi retak (batuan andesit) sampai usia lima tahun masih mampu lah," kata Dandung.
Baca Juga : Kepala Bappeda Kota Malang Apresiasi Lomba Foto Fashion dan Kriya: Kegiatan Ini Positif Banget
Pihaknya menjelaskan, hal itu disebabkan batu andesit bukan batu cetakan. Namun, batu andesit tersebut berasal dari batuan gunung yang kemudian digergaji. "Itu makanya batu andesit kalau besar itu cukup lama juga (awetnya)," imbuh Dandung.
Terkait pelayanan kendaraan dengan tonase besar melintas di kawasan Tugu Chairil Anwar, pihaknya akan melakukan koordinasi lebih lanjut dengan Dinas Perhubungan Kota Malang. Pasalnya, menurut Dandung kendaraan tonase besar dikhawatirkan dapat menyebabkan batuan andesit retak maupun bergelombang akan semakin cepat.
"Akan kita evaluasi nanti dengan Dishub tentunya (terkait pekarangan kendaraan dengan tonase besar melintas Tugu Chairil Anwar). Karena yang menentukan kan dari Dishub. Kita cuma menyajikan saja, kita ukur bersama-sama," tandas Dandung.