JATIMTIMES - Komandan Pangkalan Udara (Lanud) Abdul Rachman Saleh Marsma TNI Firman Wirayuda membeberkan beberapa catatan evaluasi untuk pelaksanaan program makan bergizi gratis oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Lanud Abdul Rachman Saleh yang diluncurkan secara resmi sejak Senin (6/1/2025) lalu.
Firman menjelaskan, evaluasi pelaksanaan program makan bergizi gratis di SPPG Lanud Abdul Rachman Saleh ini dilakukan hampir setiap hari untuk berbagai divisi dan tahapan. Mulai dari penyempurnaan dapur umum, kelengkapan gizi menu makan bergizi gratis, hingga pendistribusian ke 27 sekolah yang berada di lingkungan SPPG Lanud Abdul Rachman Saleh.
Baca Juga : Pernyataan Deddy Corbuzier Soal Makan Bergizi Gratis Tuai Kritikan
"Kami hampir setiap hari melaksanakan evaluasi. Dari yang awal pelaksanaan sampai dengan sekarang, alhamdulillah kita bisa melaksanakan dan dari evaluasinya memang ada beberapa kendala," ungkap Firman kepada JatimTIMES.com.
Pihaknya mengatakan, terdapat beberapa kendala saat awal pelaksanaan program makan bergizi gratis. Di mana pada hari pertama pendistribusian makan bergizi gratis mengalami keterlambatan 1 sampai 1,5 jam. "Tetapi itu sudah bisa kita evaluasi, kami atur sehingga pada hari kedua sudah mulai tepat waktu," kata Firman.
Selain itu, pada saat pendistribusian makan bergizi gratis juga sempat tertukar. Firman mencontohkan, terdapat lima tray makan bergizi gratis untuk siswa SD tetapi tertukar ke TK. "Tapi dalam tiga hari semuanya bisa establish. Jadi dalam tiga hari ke sini semuanya dari mulai pendistribusian, semuanya sudah establish sehingga standar makanan, porsi gizi, semuanya sudah sesuai ketentuan dan tepat waktu," jelas Firman.
Firman mengatakan, porsi makan bergizi gratis juga menjadi bahan evaluasi. Di mana evaluasi tersebut juga berdasarkan masukan dari para siswa yang menikmati makan bergizi gratis. Pihaknya mengaku, saat melakukan kunjungan ke TK/Paud mendapatkan masukan untuk nasi dapat dikreasi dengan berbagai bentuk menarik.
"Kami baru terima masukan agar bagaimana misal yang KB atau TK mungkin supaya lebih menarik, agar porsinya disajikan dengan bentuk yang menarik, tokoh binatang, bintang, atau sebagainya. Kami terus mengevaluasi bagaimana pelayanan yang terbaik supaya anak-anak ini semuanya senang," ujar Firman.
Lebih lanjut, disinggung terkait pemberian susu, pihaknya mengaku sempat mengalami kendala teknis terkait pendistribusian susu. Pasalnya, pada pekan pertama, SPPG Lanud Abdul Rachman Saleh akan mendistribusikan susu sapi murni dari peternak, tetapi tidak bisa langsung didistribusikan karena harus melalui proses sterilisasi dan pendinginan terlebih dahulu.
Baca Juga : Mubazir, Sehari Warga Ibu Kota Jatim Bisa Buang 888 Ton Sampah Sisa Makanan tak Habis
"Sebelumnya kami menggunakan susu murni tetapi penyiapannya agak lebih lama yakni dua hari lebih. Karena prosesnya agak panjang supaya memastikan dia aman untuk anak-anak," kata Firman.
Firman menyampaikan, untuk susu tidak setiap hari diberikan. Menurutnya, program makan bergizi gratis bertujuan untuk dapat memenuhi kecukupan gizi seimbang. Pihaknya menyebut, yang dihitung bukan seperti konsep 4 sehat 5 sempurna. Tetapi yang dihitung yakni adanya keseimbangan antara karbohidrat, protein, lemak dan mineral.
"Jadi pada saat tidak ada susu, tetapi kebutuhan gizinya terpenuhi dengan adanya tempe, daging dan sebagainya. Kami sudah berkoordinasi, setidaknya sepekan itu satu sampai dua kali susu, tergantung dari apa yang dijadwalkan dari Badan Gizi Nasional," pungkas Firman.