JATIMTIMES - Bupati Malang HM. Sanusi memimpin rombongan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) meninjau lokasi bencana di Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading.
Di desa ini, banjir luapan diketahui terjadi pada Kamis (3/11/2022) lalu. Setelah sebelumnya, juga turut terjadi banjir bandang pada Senin (17/10/2022) lalu.
Baca Juga : Ayah Korban Tragedi Kanjuruhan Pingsan Jelang Autopsi, Devi Athok: Anakku Mati
Pada Kamis (3/11/2022) lalu, di Desa Lebakharjo turun hujan dengan intensitas yang cukup tinggi. Hal tersebut yang disinyalir membuat air meluap dan menggenangi rumah warga.
Selain itu, juga terdapat longsor di beberapa titik. Informasi yang diterima media ini, akibat banjir dan longsor tersebut, setidaknya ada sebanyak 189 rumah dan 100 hektare lahan pertanian tergenang banjir.
Sejumlah fasilitas umum (fasum) juga turut terdampak bencana tersebut. Beberapa sekolah juga ada yang terdampak, seperti SD Negeri 2 Lebakharjo dan TK Dharma Wanita. Selain itu juga ada dua mushala dan 1 masjid yang sempat tergenang banjir.
Selain itu, tanggul Kali Sat juga jebol, tanggul Sungai Sengkaringan jebol, Jl Sukomaju A menuju Sukomaju B tertimbun longsor, Jl Sukomaju B menuju Lebaksari (tumpak winong) tertimbun longsor.
"Saat ini upaya pembersihan dilakukan gotong royong warga Desa Lebakharjo di bantu dengan para relawan, dan kebutuhan mendesak saat ini yang diperlukan alat berat, bahan pokok sembako, selimut, kasur, peralatan dapur, peralatan bersih-bersih, dan matras," ujar Sanusi.
Sementara itu, dalam kesempatan tersebut, Sanusi juga tidak segan menyempatkan diri untuk membantu upaya pembersihan material longsor.
Dengan menggunakan selang air bertekanan cukup tinggi, dan dibantu warga dan relawan, ia membersihkan lumpur yang terbawa aliran banjir di beberapa lokasi.
Baca Juga : Perbaikan Jalan dan Jembatan Rusak Akibat Bencana di Malang Butuh Rp 100 M?
Pada peninjauan pihaknya juga memberikan bantuan berupa sembako, serta melakukan peninjauan di SDN 02 Lebakharjo dan TK Dharmawanita Lebakharjo, Pemukiman RT 17-27, Pemukiman Dusun Sukomaju B, serta Tanggul Kali Glidik.
"Untuk warga yang terdampak kami berikan bantuan sembako sebagai upaya penanganan awal korban banjir, sedangkan rumahnya yang rusak akibat longsor juga kami bantu semen yang didapat dari relawan," terang Sanusi.
Selain itu, bencana tersebut menurutnya juga terjadi akibat pasangnya air laut. Sehingga air sungai yang meluap tidak bisa langsung mengalir ke laut, dan malah meluap ke pemukiman warga.
Kendati sudah ada beberapa bangunan yang telah diidentifikasi kerusakannya, lanjut Sanusi, inventarisasi kerusakan masih terus dilakukan. Termasuk untuk menginventarisasi kerugian yang diakibatkan.