free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Ketua Panpel Arema FC Abdul Haris Tegaskan, Banyaknya Korban Disebabkan Pantikan Gas Air Mata

Penulis : Tubagus Achmad - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

08 - Oct - 2022, 16:43

Placeholder
Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Arema FC Abdul Haris saat ditemui usai menggelar konferensi pers di Kantor Arema FC di Jalan Mayjen Panjaitan Nomor 42, Kota Malang, Jumat (7/10/2022). (Foto: Tubagus Achmad/ JatimTIMES)

JATIMTIMES - Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Arema FC Abdul Haris menegaskan, banyaknya korban dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) lalu pasca laga Arema FC vs Persebaya disebabkan pantikan tembakan gas air mata. 

Hal itu disampaikan Haris dalam sesi konferensi pers di Kantor Arema FC Jalan Mayjen Panjaitan Nomor 42, Kota Malang didampingi kuasa hukumnya Sumardhan dan Manajer Arema FC Ali Rifki. 

Baca Juga : Tokoh Lumajang Apresiasi Langkah Cepat Polisi Usut Tragedi Kanjuruhan

Sambil berlinang air mata, Haris juga mengaku telah siap mewakafkan dirinya di sisa-sisa usianya untuk para Aremania yang telah berkorban dan yang telah meninggal dunia sebanyak 131 orang. 

"Saya wakafkan diri saya, sisa-sisa hidup saya, untuk Aremania yang telah berkorban, yang telah hilang nyawa mereka itu, saudara-saudara yang tidak berdosa yang nyawanya hilang karena pemantiknya adalah gas air mata," ujar Haris sambil menangis. 

Saat ini, status Haris merupakan salah satu tersangka dari enam tersangka yang telah diumumkan oleh Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo di Mapolresta Malang Kota, Kamis (6/10/2022) malam. 

Haris disangkakan dengan Pasal 359 KUHP dan Pasal 360 KUHP, serta Pasal 103 ayat 1 juncto pasal 52 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan. 

Pria yang disanksi oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI untuk tidak lagi berkecimpung di dunia sepak bola Indonesia seumur hidup ini mengatakan, bahwa pantikan tembakan gas air mata dari aparat kepolisian yang menyebabkan banyak korban itu yang diketahui Haris. 

"Itu adalah yang saya tahu, jadi mohon maaf. Saya tidak menunjuk, menyalahkan siapapun," ujar Haris. 

Oleh karena itu, pihaknya pun meminta kepada pihak berwenang untuk melakukan pemeriksaan terhadap gas air mata yang ditembakkan ke tribun dan supporter. Pasalnya, gas air mata tersebut berbeda dengan peristiwa serupa ketika laga Arema FC vs Persib di Stadion Kanjuruhan pada Minggu (15/4/2018). 

Pada tahun 2018 lalu, para supporter Aremania yang terkena gas air mata masih dapat terselamatkan. Sebanyak 214 orang supporter Aremania merasakan sesak napas dan perih pada mata serta satu orang meninggal dunia. 

Untuk ratusan korban yang selamat masih bisa tertolong dengan diberikan air untuk membasuh muka ataupun dikipas-kipas. "Kalau ini (tragedi Kanjuruhan) sudah tidak bisa apa-apa, korbannya saya lihat itu mukanya biru-biru semua," tutur Haris. 

Baca Juga : Demuk Banjir Bandang, BPBD Tulungagung Evakuasi Warga dengan Perahu Karet

Sehingga, merujuk pada perbedaan dampak dari tembakan gas air mata aparat kepolisian di Stadion Kanjuruhan, antara peristiwa pada tahun 2018 dan tahun 2022, Haris pun secara tegas meminta kepada pihak berwenang agar melakukan otopsi kepada para korban meninggal dunia. 

"Saya minta ini di otopsi saudara-saudaraku ini meninggal karena apa, apakah meninggal karena berhimpitan, apakah meninggal dari gas air mata, tolong yang punya kewenangan ini diusut," tegas Haris. 

Lebih lanjut, saat banyak korban berjatuhan pasca gas air mata ditembakkan ke arah tribun dan supporter, dirinya pada malam harinya masih berkeliling untuk melakukan evakuasi. 

"Rekan-rekan Aremania yang tangannya patah langsung kita terapi. Sampai hari ini pun saya tetap keliling," kata Haris. 

Selain itu, dengan raut wajah bersedih, berduka dan menyesal, Haris pun menghaturkan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat dan supporter Aremania karena tidak dapat menyelamatkan serta melindungi para supporter Aremania hingga meregang nyawa. 

"Saya selaku Ketua Panpel mohon maaf karena tidak bisa menyelamatkan dan melindungi mereka, adik-adikku, saudara-saudaraku, keponakanku yang masih SMP juga meninggal, saya mohon maaf," tandas Haris. 


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Tubagus Achmad

Editor

Sri Kurnia Mahiruni