JATIMTIMES - Penetapan enam tersangka yang ditetapkan pihak kepolisian terkait insiden Stadion Kanjuruhan yang menyebabkan meninggalnya supporter Arema saat laga melawan Persebaya mendapatkan apresiasi dari sejumlah tokoh di Lumajang.
H. Herman Affandi, mantan pegiat bola Lumajang menyebut, langkah polisi menetapkan enam terangka yang beberapa orang diantaranya adalah polisi, adalah wujud kerja keras polisi mengusut tuntas tragedi tersebut.
Baca Juga : Indonesia Bebas Sanksi FIFA Pasca Tragedi di Stadion Kanjuruhan yang Tewaskan 131 Orang
"Saya menilai polisi sudah bekerja keras dalam mengusut tuntas tragedi Kanjuruhan, bahkan Kapolri mengumumkan sendiri tersangkanya. Ini bentuk keseriusan polisi dalam mengusut tuntas insiden di stadion Kanjuruhan Malang," kata H. Herman Affandi, yang juga mantan anggota DPRD Lumajang.
Hal yang sama disampaikan oleh Pengacara Senior Lumajang Mahmud SH, yang menyebut menetapkan enam tersangka tentu dilengkapi oleh alat bukti yang mencukupi. Butuh waktu untuk proses itu.
"Namun faktanya polisi bekerja cepat dalam menetapkan tersangka dalam insiden Kanjuruhan ini. Sekarang bukan saat yang tepat untuk berpolemik. Yang penting kasus ini benar-benar dituntaskan, karena telah menyebabkan sekian banyak orang kehilangan nyawa," kata Mahmud SH.
Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Ketua DPRD Lumajang H. Akhmat ST. Menurut politisi PPP ini, tragedi stadion Kanjuruhan tidak boleh terulang lagi. Sepak bola Indonesia harus menjadi industri prestasi tanpa harus adanya korban jiwa.
"Kedepan pengamanan pertandiangan harus direncanakan secara detil antara pihak Panitia Pelaksana (Panpel) dan aparat keamanan, termasuk juga koordinator supporter. Ini penting agar masing-masing memegang tanggungjawab masing-masing, demi keamanan dan keselamanatan penonton," kata H. Akhmat.
Baca Juga : Twitter Rilis Fitur Baru, Sekali Cuitan Bisa Gabungkan Beberapa Format Media
H. Akhmat juga mengatakan mengendalikan penonton yang jumlah sampau ratusan ribu dengan tingkat emosional yang tinggi, harus betul-betul cermat.
"Tidak mudah memang, apalagi dalam sebuah laga ada pihak yang kecewa karena kalah, ada pihak yang bergembira karena menang. Dan mereka ada dalam satu stadion, ini resiko keamanan memang sangat rawan. Karenanya semuanya harus belajar dari kejadian ini agar tragedi serupa jangan terulang lagi, apapun penyebabnya," tegas H. Akhmat, yang juga Calon Anggota DPRD Jatim.