free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Gas Air Mata di Balik Tragedi Arema VS Persebaya, Begini Penjelasannya

Penulis : Irsya Richa - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

03 - Oct - 2022, 03:22

Placeholder
Suasana usai pertandingan Arema VS Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022).

JATIMTIMES - Di balik tewasnya ratusan korban tragedi Arema VS Persebaya, salah satunya ada penonton yang ingin menghindari dari semprotan gas air mata di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022). Lalu apa itu gas air mata dan bahayanya?

Dra. Karimah Muhammad, Apt. CPE Alumni ITB GAS AIR MATA: ALL YOU WANT TO KNOW membeberkannya. “Gas air mata” sebenarnya bukan gas, melainkan serbuk halus bertekanan tinggi yang dikemas dalam kaleng.

Baca Juga : Status WA Terakhir dan Jejak Babinkamtibmas Bendiljati Wetan, Korban Tragedi Maut Kanjuruhan

Ketika ditembakkan, atau diaktifkan, serbuk ini akan menyebar dan menggantung di udara dengan kepadatan yang tinggi. Farmasi mengenal teknologi ini dalam obat asma inhalasi, namun dosisnya sangat kecil.

Serbuk ini akan berkaitan dengan kandungan air yang terdapat di mata, kulit dan tenggorokan kita. Serbuk halus yang mengambang di udara tersebut akan menempel di kulit, terhirup atau mengenai mata, karena berikatan dengan kandungan air yang terdapat di kulit, tenggorokan saluran pernafasan atau mata.

 

Efek yang dirasakan:

- Di kulit: rasa terbakar.

- Di mata: rasa perih, keluar air mata.

- Di saluran pernafasan: hidung berair, batuk, rasa tercekik.

- Di saluran pencernaan: rasa terbakar yang parah di tenggorokan, keluar lendir dari tenggorokan, muntah.

- Jika serbuk tersebut masuk hingga ke paru-paru: menyebabkan nafas pendek, sesak nafas.

Respon tersebut merupakan cara sistem pertahanan tubuh kita untuk mengeluarkan serbuk yang berbahaya tersebut dari tubuh kita.

 

2 zat yang biasa digunakan sebagai “gas air mata”:

- Minyak capsicum (minyak cabai)

- Zat kimia, chloro benzal malono nitrile atau C10H5CIN2.

 

Cara Antisipasi:

- Menggunakan kaca mata jauh lebih baik untuk melindungi mata dari bahaya “gas air mata” ini, dibandingkan denga mengoleskan odol di bawah kantong mata. Karena serbuk akan terhalang oleh lensa kaca mata untuk bisa menyentuh bola mata.

- Mengoleskan hand & body lotion di tangan juga membantu mencegah efek mengiritasi kulit (jika tidak mengenakan lengan panjang), dan mengurangi konsentrasi serbuk di udara

Baca Juga : GP Ansor Jatim Dukung Dibentuknya Tim Independen Usut Kerusuhan di Kanjuruhan

- Sebenarnya mengoleskan sunblok (bukan sunscreen) di seluruh wajah dan tangan lebih baik untuk melindungi kulit dan mata. Kandungan titanium dioksidanya akan mencegah “gas air mata” menembus pori-pori kulit.

Tentu masalah harga dan ketersediaan produk ini bisa membuat demonstran lebih memilih odol. Tapi bisa dijadikan alternatif untuk pengolesannya di titik- titik kumpul, bukan masing-masing demonstran membawa sendiri.

- Gel gigi (misal: Close Up) dengan kandungan air lebih banyak sebenarnya lebih baik dibandingkan pasta gigi (misal: Pepsodent). Ingat serbuk ini akan “mencari” air untuk berikatan.

- Untuk mencegah serbuk masuk ke dalam paru-paru sebaiknya sunblock dioleskan di seluruh wajah, sehingga lebih banyak serbuk yang terikat.

Untuk gel gigi atau pasta gigi perlu juga dioleskan di atas bibir, untuk mencegah serbuk masuk ke hidung. Jadi bukan hanya dioleskan di bawah kelopak mata.

 

Penanganan korban gas air mata:

- Di mata: bilas dengan air. Guyurkan air dari botol minum langsung ke mata, sampai rasa perih hilang. Jadi posko kesehatan perlu menyediakan banyak air minum dalam kemasan.

- Di tenggorokan: berkumur dengan air beberapa kali hingga rasa serbuk hilang.

- Mual/ muntah: minum obat diare dari jenis adsorben, untuk menyerap racun tersebut. Misal: Entrostop, New Diatabs

- Di saluran pernafasan: pemberian oksigen dengan oksigen kaleng (Oxycan) akan sangat membantu “membilas” dan “mengencerkan” kadar serbuk di dalam paru-paru.

Jadi jangan gunakan gas air mata dalam penanganan kericuhan di ruangan tertutup seperti area lapangan sepakbola, walau pun tidak terinjak mereka akan kehabisan nafas atau sesak nafas.


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Irsya Richa

Editor

Sri Kurnia Mahiruni