JATIMTIMES - Kericuhan Stadion Kanjuruhan Malang juga menjadi duka bagi masyarakat Kabupaten Blitar. Dilaporkan kepolisian ada 5 korban meninggal dunia asal Kabupaten Blitar dalam kericuhan di stadion yang menjadi kandang kebanggaan Tim Sepakbola Arema Malang.
Data dari Polres Blitar, di wilayah hukumnya ada 3 orang korban meninggal dunia dalam kericuhan di Stadion Kanjuruhan Malang. Ketiga korban kericuhan di Stadion Kanjuruhan tersebut masing-masing Mochamad Rizki Darmawan (15) warga Lingkungan Plosorejo Kelurahan Bence, Kecamatan Garum dan Mungizul Hidayatullah (17) warga Kelurahan Kedungbunder, Kecamatan Sutojayan. Kemudian Khoirul Huda (28) warga Sidodadi, Kecamatan Garum.
Baca Juga : Sikap PWI Malang Raya Atas Tragedi Stadion Kanjuruhan, Dorong Pihak Terkait Selidiki Dugaan Pelanggaran HAM
"Selain itu ada tiga orang warga di wilayah hukum kami yang dilaporkan luka-luka. Dua sudah dibawa pulang, satu lagi masih dirawat di RSSA Malang," kata Kapolres Blitar AKBP Adhitya Panji Anom, Minggu (2/10/2022).
Sementara di wilayah hukum Polres Blitar Kota dilaporkan ada dua orang yang dinyatakan meninggal dunia. Keduanya itu masing-masing Andika Bayu Pradana (18) warga Dusun Salam, Desa Kedawung, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar dan Mohamad Mustofa warga Desa Bangsri, Kecamatan Nglegok.
"Update data sejauh ini ada dua korban dari wilayah hukum Polres Blitar Kota. Keduanya warga Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar," kata Kasi Humas Polres Blitar Kota Iptu Ahmad Rochan.
Baca Juga : Peringati Hari Batik 2022, Gekraf Kota Batu Hadirkan Batik Street Fashion
Diberitakan sebelumnya kericuhan di Stadion Kanjuruhan Malang pecah usai pertandingan antara Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu 1 Oktober 2022 malam. Akibatnya, data sementara tercatat ada 127 suporter meninggal dunia dalam kejadian tersebut. Tak hanya suporter dari Malang, namun Aremania dari Kabupaten Blitar turut menjadi korban dalam kericuhan di Stadion Kanjuruhan tersebut.