JATIMTIMES - Kerusuhan setelah laga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022) malam, menyisakan duka yang mendalam bagi dunia persepakbolaan nasional, bahkan dunia.
Dalam penanganan kerusuhan di Kanjuruhan semalam itu, Media Officer Arema FC mengatakan pihalnya berencana membuka crisis center di Kantor Arema FC yang berada di Jalan Mayjend Panjaitan, Kelurahan Penanggungan, Kecamatan Klojen, Kota Malang.
Baca Juga : Kanjuruhan Disaster, Warganet Berbondong-bondong Sampaikan Salam Duka hingga Trending Twiiter
Dari pantauan JatimTIMES.com, sekitar pukul 07.30 WIB belum tampak tanda-tanda crisis center yang dibuka manajemen Arema. Menurut keterangan satpam di Kantor Arema FC, dibukanya crisis center menunggu kesiapan dari Dinas Kesehatan Kota Malang dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang.
"Sebentar lagi bapak, masih persiapan dan pendataan. Lagi pula Dinas Kesehatan dan BPBD beserta pihak-pihak terkait belum ada yang datang," ujarnya ketika ditanya terksit kapan dibukanya crisis center di Kantor Arema FC, Minggu (2/10/2022).
Dia menyampaikan, semua pihak sedang melakukan persiapan pendataan terkait korban jiwa dan luka-luka akibat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan. "Sekitar pukul 9 lah (crisis center) dibuka," ucapnya.
Sementara itu, dalam pernyataan resminya, ketua panitia pelaksana (panpel) Arema FC Abdul Haris mengatakan, pihak manajemen Arema FC siap bertanggung jawab dalam penanganan korban yang meninggal dunia maupun luka-luka pasca-kerusuhan di Stadion Kanjuruhan.
"Manajemen juga akan membentuk crisis center atau posko informasi yang menghimpun dan menerima laporan untuk penanganan korban yang dirawat di rumah sakit," ujar Abdul Haris.
Baca Juga : 25 Anggota Polres Lumajang Bantu Amankan Laga Arema Persebaya, 1 Orang Terluka
Selain itu, manajemen Arema menyatakan permohonan maaf atas kejadian kerusuhan dan siap memberikan santunan kepada keluarga yang terdampak. "Kepada keluarga korban, manajemen Arema FC memohon maaf sebesar-besarnya serta siap memberikan santunan. Manajemen siap menerima saran masukan dalam penanganan pasca musibah agar banyak yang diselamatkan," ungkapnya.
Sebelumnya, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta menyatakan bahwa jumlah korban meninggal dunia atas peristiwa tersebut mencapai 127 orang. Dua di antaranya anggota kepolisian. Sebanyak 34 suporter meninggal dunia di dalam stadion dan sisanya meninggal di rumah sakit.